Advertorial

Jadi Salah Satu Agen Pemulihan Ekonomi, Penguasaan Skill Digital Diperlukan Perempuan

Nana Triana - Kamis, 3 November 2022
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati di acara online G20.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati di acara online G20. YouTube

Digitalisasi memegang peranan penting dalam menggabungkan keenam komponen tersebut dan semakin mengakselerasi program-program pengembangan UMKM," kata Sri Mulyani dalam pidato pembukanya di acara G20 GPFI High Level Symposium, Kamis (6/10/2022).

Untuk menjawab tantangan tersebut, Indonesia mengusulkan pembuatan toolkit untuk mengukur keterampilan dan literasi digital. Usulan tersebut disampaikan Indonesia dalam forum Digital Economy Working Group (DEWG) G20 yang diadakan di Yogyakarta.

Kepala Badan Litbang Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Hary Budiarto memaparkan, tujuan pembuatan toolkit untuk mengukur keterampilan dan literasi digital sejalan dengan tema kerja sama untuk transformasi digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

“Keterampilan dan literasi digital adalah elemen kunci di era perkembangan teknologi dan digitalisasi yang pesat. Keterampilan digital diyakini dapat memberikan manfaat optimal bagi seluruh masyarakat dalam mengakses ekonomi digital,” ujar Hary seperti dikutip dari Antara News, Jumat (20/5/2022).

Hary juga mengatakan, setiap negara perlu  menetapkan bersama sejumlah indikator untuk mengukur keterampilan dan literasi digital. Indikator tersebut diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengevaluasi dan melacak perkembangan keterampilan digital di suatu negara.

Kesetaraan kesempatan di dunia usaha dan kerja untuk perempuan

Women20 Presidensi Indonesia dalam pertemuan yang berlangsung secara daring, Sabtu (12/2/2022)
Women20 Presidensi Indonesia dalam pertemuan yang berlangsung secara daring, Sabtu (12/2/2022) Dok. W20

Ketua Women20 (W20) Presidensi Indonesia Hadriani Uli Silalahi mengaku, pihaknya cukup senang melihat komitmen dari berbagai negara untuk mendukung perempuan mencapai potensi penuh  sebagai bagian dari tenaga kerja global. 

Menurutnya, untuk mengurangi kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja di negara-negara G20 sebesar 25 persen pada 2025, dibutuhkan pemberdayaan dan inklusi ekonomi perempuan melalui UMKM sebagai kunci untuk pembangunan berkelanjutan.

“Digitalisasi di berbagai bidang membawa potensi besar untuk mempercepat pemberdayaan perempuan,” ujar Uli alam rapat W20 bertajuk UMKM Milik Perempuan: Kunci Pertumbuhan Inklusif pada Rabu (9/3/2022).

Saat ini, demi mewujudkan pembangunan yang inklusif, setara, adil, dan berkelanjutan, pemerintah Indonesia pun melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) memiliki berbagai program untuk mendorong kemajuan perempuan dalam dunia pendidikan serta teknologi digitalisasi. 

Wakil Ketua W20 Indonesia Dian Siswarini menambahkan, peningkatan kualitas UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan merupakan salah satu cara menghapus diskriminasi terhadap perempuan.

Baca Juga: Pentingnya 3 Isu Kesehatan yang Dikedepankan di KTT G20 untuk Perempuan dan Anak-anak

“Seluruh elemen dan pemangku kepentingan sebaiknya, pertama, dapat mendukung UMKM milik perempuan sebagai bagian dari strategi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi inklusif di saat ini dan di masa depan.  Kedua, membangun ekosistem yang kuat untuk mendukung UMKM milik perempuan di seluruh negara G20.  Ketiga, memaksimalkan pemanfaatan platform digital untuk mendukung UMKM milik perempuan,” tambah Dian. 

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Ketua Business 20 (B20) Indonesia Shinta Kamdani memaparkan, kesenjangan akses antara pelaku UMKM perempuan dan laki-laki masih menjadi salah satu hambatan dan permasalahan utama.

Contohnya, perempuan masih memperoleh bantuan keuangan dan investasi yang tidak proporsional selama pandemi dibandingkan yang diterima oleh laki-laki.

“Dalam Presidensi B20 Indonesia, kami memberikan perhatian besar terhadap isu perempuan dan UMKM. Hal ini menjadi salah satu fokus kami dalam Women In Business Action Council, satu dari tujuh gugus tugas B2,” jelas Shinta dalam pemaparannya saat menghadiri kick off Aksi Perempuan oleh Tjufoo dan Stellar Women di Jakarta, Kamis (22/09).

Lebih lanjut, Shinta juga menyampaikan, rekomendasi kebijakan aksi dalam tiga tema kunci, yakni memberdayakan perempuan wirausaha, mendorong kemampuan digital dan kepemimpinan perempuan, serta lingkungan kerja yang adil dan aman.

Penulis:
Editor: Wandha Nur Hidayat
REKOMENDASI HARI INI

Jadi Salah Satu Agen Pemulihan Ekonomi, Penguasaan Skill Digital Diperlukan Perempuan