“Kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang tidak signifikan atau terlalu tinggi dibanding dengan ketika ada subomicron BA 4 maupun BA 5 yang lalu,” ujar dr. Syahril dalam konferensi pers virtual Jumat (4/11) lalu.
Apa Pencegahannya?
Sebagai bagian dalam perlindungan pencegahan dan pengendalian COVID-19, Jubir Kemenkes meminta masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan.
Selain penerapan protokol kesehatan, aktivitas di kerumunan juga sebaiknya dikurangi sembari melaksanakan vaksinasi.
Sebagai informasi, capaian vaksinasi booster atau ketiga di Indonesia tercatat baru mencapai 27,62% dari target 50%.
Sementara capaian vaksinasi pertama sebanyak 87% dan vaksinasi dosis kedua sebesar 73%.
Benarkah Virus Ini Tak Terdeteksi?
Sebagai produsen alat kesehatan, Abbott secara seksama memantau mutasi penyebaran virus varian ini.
Baca Juga: Penyebab Anak Tidak Nafsu Makan, Ini 3 Cara Mudah Mengatasinya
Dokumen Petunjuk Teknis Prediksi Dampak Varian pada Tes Diagnostik SARS-CoV-2/COVID-19 Abbott dalam pendeteksian varian virus SARS-CoV-2 dihasilkan melalui analisis berkelanjutan oleh Koalisi Pertahanan Pandemi Abbot (Abbot Pandemic Defense Coalition).
Di dalam dokumen tersebut, ada dua merek alat tes antigen Abbott yang sedang dan pernah beredar di Indonesia, yaitu Bioquick dan Panbio.
Keduanya memperlihatkan kemampuan untuk mendeteksi protein SARS-CoV-2 yang dicari.
Sub varian XBB (BA.2.10) juga tercantum sebagai salah satu dari ratusan varian Covid-19 yang dianalisa oleh Koalisi Pertahanan Pandemi Abbott.
Dengan kata lain, alat ini bisa mendeteksi virus yang dimaksud ya, Kawan Puan. Jadi tak perlu khawatir lagi!
"Abbott telah melakukan analisis menyeluruh terhadap Covid-19 varian baru, termasuk varian XBB, dan pengujian Abbott tetap efektif dalam mendeteksi varian tersebut," pungkas juru bicara Abbott tersebut.
(*)