Parapuan.co - Beberapa waktu lalu, Adidas memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan Kanye West.
Sebagai informasi, Kanye West mendesain sepatu sneaker untuk Adidas yang populer disebut Yeezy.
Kemitraan antara sang rapper dengan Adidas sudah dimulai sejak tahun 2013 dan telah meraup keuntungan yang fantastis dengan penjualan Yeezy.
Kendati demikian, pasca berakhirnya kontrak dengan Kanye West, Adidas pun memutuskan untuk menjual produk Yeezy dengan nama baru.
Pasalnya memang, perusahaan pakaian olahraga asal Jerman ini memiliki desainnya, tetapi merek dagang Yeezy tetap milik Kanye West.
“Adidas adalah pemilik tunggal dari semua hak desain yang terdaftar untuk produk yang ada. Kami bermaksud untuk menggunakan hak-hak ini sedini 2023,” ujar Harm Ohlmeyer, Chief Finance Officer Adidas, seperti melansir dari Hollywood Reporter.
Hak-hak ini tidak hanya mencakup versi baru dari siluet sepatunya, tetapi juga warnanya.
Hal-hal tersebut dianggap sebagai kekayaan intelektual Adidas selaku produsen dan distributor produk Yeezy, walaupun sebelumnya Kanye West berperan sebagai Creative Director brand tersebut.
Namun, ada satu desain yang tidak mungkin dirilis oleh Adidas, yaitu untuk koleksi Yeezy Slide.
Baca Juga: Deretan Brand Fashion yang Memutus Kontrak dengan Kanye West Usai Kontroversinya
Pasalnya, Kanye West memiliki hak paten dari desain sneaker Yeezy Slide.
Awalnya hak paten tersebut diajukan pada tahun 2018 di bawah perusahaan induk musisi dan desainer, Mascotte Holdings Inc.
Namun kemudian diberikan hak patennya pada tahun 2020 dengan Kanye West yang terdaftar sebagai penemunya.
Putusnya hubungan bisnis antara Adidas dengan Kanye West turut memengaruhi pendapatan brand tersebut.
Diberitakan (9/11/2022) bahwa pendapatan tahunan Adidas mengalami penurunan hanya menjadi sekitar 502 juta dolar Amerika Serikat atau setara 7.8 trilyun Rupiah.
Sementara melansir dari Insider, tahun depan pendapatan Adidas akan sedikit lebih seimbang, karena jenama olahraga ini bisa menghemat hingga 302 juta dolar AS atau setara 4,7 trilyun Rupiah.
Pasalnya, pasca putus kontrak dengan Kanye West, Adidas tak perlu lagi membayar royalti dan pemasaran Yeezy.
Menurut pernyataan Ohlmeyer, Adidas akan melakukan berbagai macam opsi terkait dengan produk Yeezy-nya, baik menggunakan nama baru atau menunda perilisannya.
"Ketika waktunya tepat kami akan mengumumkannya," ujarnya.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Ye, Perhatikan Hal Ini Sebelum Memilih Artis dan Influencer untuk Merek
Sebagai informasi, Adidas bukanlah satu-satunya jenama yang memutus hubungan dengan Kanye West.
Sejumlah brand besar lainnya juga mengakhiri kontrak kerja sama dengan pelantun lagu "Stronger".
Mulai dari Balenciaga, GAP, Foot Locker, hingga bank JP Morgan Chase.
Apa yang membuat brand-brand tersebut serentak memutus hubungan bisnis dengan Kanye West?
Klik tautan berikut ini untuk tahu jawabannya.
(*)