Parapuan.co - Sejak ribuan tahun lalu, Indonesia merupakan negara penghasil rempah terbesar di dunia.
Tak mengherankan banyak pedagang yang datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah.
Ada banyak rempah khas Indonesia, mulai dari lada, pala, cengkeh, jinten, kayu manis, lengkuas, jahe, kunyit dan masih banyak lagi.
Umumnya, rempah khas Indonesia tersebut dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap masakan saja.
Tetapi lebih jauh dari itu, rempah khas Indonesia bisa diolah menjadi berbagai macam produk turunan seperti parfum, kosmetik, dan minyak aromaterapi.
Lebih jauh dari itu, rempah khas Indonesia dapat dijadikan sebagai obat herbal yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Lalu bagaimana cara menyimpan rempah agar tak cepat busuk?
Agar rempah seperti jahe atau lengkuas awet, kamu perlu menyimpan di tempat gelap atau teduh seperti dilansir dari Bobo.
Sebisa mungkin, letakkan di wadah kedap udara dan tidak menyimpannya di dekat jendela.
Baca Juga: 3 Bahan Dapur yang Bisa Basi Jika Terlalu Lama Disimpan, Apa Saja?
Paparan sinar matahari justru akan membuat bumbu dan rempah kehilangan aroma dan rasanya. Oleh karena itu, simpan di lemari saja, Kawan Puan.
Jauhkan dari api dan panas menjadi cara kedua untuk menyimpan rempah agar rasa dan kesegaran bumbu lebih tahan lama.
Perhatikan suhu dan pencahayaan saat menyimpan rempah agar rempah tersebut tetap segar ya, Kawan Puan.
Meski rempah harus tetap jauh dari sinar matahari, tetapi kita juga harus memastikan tempat menyimpan rempah tidak terlalu lembap.
Kelembapan membuat rempah tidak tahan lama, oleh karena itu kita juga harus sering mengecek kelayakan usia rempah.
Berbicara tentang tentang rempah, daya saing rempah Indonesia di pasar global saat ini lebih rendah dibanding negara lain seperti Malaysia, India, thailand maupun Vietnam seperti rilis yang PARAPUAN terima.
Untuk mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara penghasilan rempah, pemerintah menetapkan 11 Desember sebagai Hari Rempah Nasional pada 2021 lalu.
Di Hari Rempah Nasional, ada sejumlah langkah konkret yang dilakukan.
Baca Juga: 3 Bahan Dapur yang Bisa Basi Jika Terlalu Lama Disimpan, Apa Saja?
Sejumlah pelaku usaha membentuk Asosiasi Rempah Nasional (Asrenal) pada November 2022.
Asosiasi ini mewadahi para pelaku usaha baik petani, pelaku UMKM maupun pebisnis yang bergerak di sektor komoditas rempah dan turunannya di seluruh Indonesia
Ketua Umum Asosiasi Rempah Nasional Titi Jusup Maksudi menyebutkan bahwa banyak pembeli dari luar negeri yang tertarik dengan komoditas Indonesia, tetapi mereka kesulitan mengakses pembelian rempah.
Oleh karena itu, Asosiasi Rempah Nasional membentuk aplikasi untuk jual beli produk rempah dan turunannya.
“Dengan adanya aplikasi ini maka para petani, koperasi, maupun pelaku usaha komoditas rempah akan lebih dimudahkan menjual produk mereka secara langsung ke pembeli, baik di dalam negeri maupun luar negeri tanpa harus melalui tengkulak,” jelasnya.
Selain aplikasi, asosiasi ini juga melakukan pendampingan dan bimbingan kepada para pelaku usaha yang menjadi anggotanya.
Tujuannya tentu agar rempah yang dihasilkan berkualitas, termasuk membuat packaging yang menarik, hingga mengatur keuangan dalam berbisnis.
Dengan adanya inovasi yang dilakukan asosiasi, daya saing rempah nasional diharapkan meningkat.
Selain itu, nilai jualnya juga meningkat sehingga rempah bukan lagi hanya sekadar komoditas, tetapi memiliki value tersendiri yang lebih dihargai baik di nasional maupun internasional.
Baca Juga: Bau Bawang Putih di Talenan Kayu? Coba Atasi dengan 4 Cara Ini
(*)