Maksimalkan Teknologi, Bisnis Mainan Anak Ini Gaet Pelanggan Baru

Firdhayanti,Citra Narada Putri - Selasa, 15 November 2022
Pengusaha mainan anak asal Yogyakarta, Rita Indriana.
Pengusaha mainan anak asal Yogyakarta, Rita Indriana. Dok. Shopee

Parapuan.co - Penting untuk diketahui oleh para pelaku usaha bahwa kemajuan teknologi bisa menghadirkan berbagai peluang baru bagi sebuah bisnis

Misalnya saja, dengan menggunakan teknologi, peluang yang bisa didapatkan adalah dengan memperluas sasaran penjualan hingga akhirnya bisa menambah pelanggan baru.

Hal inilah yang dirasakan oleh pemilik usaha mainan anak asal Yogyakarta, Rita Indriana.

Sebelumnya ia terbiasa memasarkan produk-produk mainannya secara luring, misalnya dengan memamerkannya di showroom maupun berbagai pameran di daerah. 

Namun kemudian, Rita menyadari bahwa berbisnis secara online bisa membantu mengembangkan bisnis mainan anaknya, yang selama ini hanya berpusat di Yogyakarta saja. 

Ia pun beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk mengoptimalkan bisnisnya setelah disarankan untuk bisnis online, oleh salah satu anak magangnya. 

“Waktu itu ada anak magang bilang, bisa loh jualan online. Dan wah ternyata benar. Enggak cuma buat mejeng produk aja, ternyata teknologi bisa jadi saluran baru,” cerita Rita.

Tak butuh waktu lama bagi ABC Woodentopys untuk menyadari pentingnya memasarkan produk secara online hingga akhirnya membuka toko daringnya di marketplace Shopee pada tahun 2016.

Diakuinya bahwa memiliki toko online di Shopee memudahkannya memasarkan produk hingga memanfaatkan berbagai fitur menarik.

Baca Juga: Tingkatkan Penjualan, Fitur Live Stream Jadi Tren Belanja Online Paling Ampuh di TikTok Shop

Mulai dari memanfaatkan fitur Push Produk secara rutin, mengikuti program diskon tanggal kembar, serta memberikan voucher cashback bagi para pelanggan.

Setelah akhirnya memiliki toko online, produk Rita pun kini dapat dipasarkan hingga ke seluruh Indonesia.

Bahkan, memenuhi banyaknya permintaan pelanggan baru terhadap mainan anak, Rita turut memberdayakan puluhan lulusan Sekolah Luar Bias luar a (SLB) dalam proses produksinya. 

Kurang lebih saat ini Rita mempekerjakan sepuluh orang karyawan untuk memproduksi mainan anaknya.

Berdayakan Anak-anak Difabel 

Ternyata ada alasan tertentu mengapa Rita ingin memberdayakan lulusan SLB untuk membantunya mengembangkan bisnis mainan anaknya. 

Hal ini dikarenakan latar belakang pekerjaan suaminya sebagai guru SLB.

Karena ia melihat perlakuan berbeda yang diterima para difabel, membuat Rita tergerak untuk menggandeng mereka.

“Ada yang enggak kerja, ada juga yang ecek-ecek (mengamen) di perempatan jalan. Akhirnya kami putuskan untuk buat mainan edukasi. Produknya enggak hanya mencerdaskan anak bangsa dan bisa memancing mereka menjadi lebih kreatif,” papar Rita.

Baca Juga: 6 Tips Hemat Belanja Online untuk Persiapan Libur Natal dan Tahun Baru

Awalnya Rita memberdayakan lulusan SLB-B (penyandang tuna rungu) dan SLB-C (penyandang tunagrahita) untuk memproduksi berbagai mainan edukasi anak berbahan dasar kayu.

Setelah memperkerjakan lulusan SLB, Rita menyadari ada hal yang membuatnya kagum dari mereka.

“Istimewanya mereka ini, mereka tidak mudah bosan saat mengerjakan sesuatu berulang kali. Jadi lebih happy kan mengerjakannya,” jelas Rita.

Ia pun berharap kedepannya ABC Woodentoys dapat menjadi shelter workshop mandiri bagi lebih banyak lulusan SLB.

Selain itu, Rita juga berusaha untuk memberikan fasilitas terbaik bagi para karyawannya, mulai dari pelatihan hingga menyediakan asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan (BPJS) agar karyawannya mendapat kesejahteraan hingga pensiun.

Wah, perjalanan bisnis Rita inspiratif sekali ya, Kawan Puan?

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru