Parapuan.co - Sampah plastik adalah salah satu penyebab pencemaran lingkungan terbesar di Indonesia.
Ironisnya lagi, menurut laporan World Population Review Indonesia masuk ke dalam lima negara Asia yang menjadi penyumbang limbah plastik terbanyak ke lautan di dunia.
Yaitu, ada 56.000 ton sampah plastik yang terbuang di laut Indonesia pada tahun 2021.
Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan ini, rasanya penting untuk semua pihak terlibat dalam mengatasi permasalah ini.
Inilah yang kemudian mengilhami Blibli, sebagai salah satu e-commerce terbesar di Tanah Air, untuk secara serius berkomitmen mengatasi masalah sampah plastik dan kemasan.
Adapun salah satu hal yang telah sukses dilakukan oleh Blibli belum lama ini adalah mendaur ulang 2.600 kilogram atau 2,6 ton sampah untuk dijadikan barang baru atau upcycling.
"Kita mengumpulkan banyak waste tidak cuman melalui inhouse logistic kita, tapi juga event-event yang kita selenggarakan melalui Blibli ecosystem. Dimana kita di situ bekerja sama dengan Liberty Society untuk menjadikan produk-produk memiliki kehidupan yang kedua," ujar Lisa Widodo, COO dan Co-founder Blibli.
Sampah-sampah plastik dan kemasan tersebut pun disulap menjadi berbagai barang baru, seperti tote bag, pouch, tas laptop hingga t-shirt.
"Misalnya kaus yang saya pakai ini terbuat dari sembilan botol plastik bekas. Sementara kalau pouch itu ada beberapa dari 15 botol bekas," jelas Lisa sambil menunjukan contoh produk yang dihasilkan melalui sirkular ekonomi yang berkolaborasi dengan Liberty Society.
Baca Juga: Bersama Angga Yunanda dan Syifa Hadju, Havaianas Kampanyekan Daur Ulang Sandal
Sementara itu, disampaikan oleh Tamara Gondo, CEO & Co-Founder Liberty Society, bahwa proses daur ulang tersebut juga melibatkan 100 perempuan marjinal.
"Kami sudah melatih 100 perempuan yang tadinya tidak mempunyai pekerjaan, bisa mendapatkan tiga sampai empat kali pekerjaan dengan income yang lebih besar untuk keluarganya," jelas Tamara.
Ia juga mengaku senang dapat mengedukasi dan membuat produk ramah lingkungan yang mengusung keberlanjutan manusia serta planet melalui kerja sama tersebut.
"Dari konstruksi booth dan pembuatan merchandise, lebih dari 520 kilogram sampah plastik dan 240 kilogram rice husk telah diolah kembali,” jelasnya.
Produk-produk ini pun dijual kembali ke dalam platform Blibli sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat. Menariknya lagi, pada produk yang akan dibeli nantinya, terdapat hang tag yang berisikan benih bayam.
Dalam proses daur ulang secara ekonomi sirkular ini juga merangkul secara inklusif para konsumen, pelestari dan pengepul sampah.
Gerakan Eco-Conscious
Tak hanya melakukan upcycling pada sampah-sampah plastik dan kemasan, keseriusan Blibli berkontribusi dalam mengatasi masalah lingkungan tersebut juga diwujudkannya dengan mengusung kampanye Blibli Cinta Bumi.
Kampanye yang telah berlangsung sejak 2020 ini menggaungkan seruan untuk hidup lebih eco-conscious melalui ekosistem omnichannel Blibli yang inklusif.
Baca Juga: Perpanjang Siklus Hidup Pakaian, Sejauh Mata Memandang Rilis Koleksi Baur di JFW 2023
Dimana gerakan ini juga diterapkan Blibli dengan mengumpulkan bekas kardus packaging yang dikembalikan pelanggan didaur ulang menjadi filler material pengganti plastik bubble wrap.
Tak sampai di situ, untuk mengajak masyarakat terlibat dalam mengatasi masalah lingkungan ini, Blibli juga menyelenggarakan eksebisi Langkah Membumi yang juga menjadi fase lanjutan dari gerakan eco-conscious tersebut.
Tak hanya bertujuan mengajak pelanggan dan seller untuk mengelola sampah plastik dan kemasan dengan bijak guna meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan, tapi juga untuk melibatkan komunitas dan pengrajin agar berinovasi membuat produk dari sampah yang bernilai tambah, sehingga menghasilkan produk baru yang unik, berkualitas yang memiliki nilai jual.
Pameran ini akan berlangsung mulai dari 11 November hingga 4 Desember 2022, di ASHTA District 8, Jakarta Selatan.
Eksibisi yang mengusung pengalaman omnichannel ini juga menjadi ajang peluncuran Blibli Cinta Bumi Hub, sebagai laman utama kurasi produk eco-conscious di aplikasi dan situs resmi Blibli.
Para pengunjung pusat perbelanjaan tersebut juga dapat melihat dan memiliki beragam produk ramah lingkungan yang telah dikurasi Blibli.
Di Blibli Cinta Bumi Hub juga terdapat seller-seller pilihan yang memiliki barang-barang eco-friendly.
Mulai dari produk home decor yang terbuat dari eceng gondok, teh herbal alami, hingga hand sanitizer spray yang dibuat dari bahan yang tidak merusak lingkungan.
Baca Juga: Industri Kecantikan Sebabkan Kerusakan Lingkungan, Ini Hal yang Harus Dilakukan
Termasuk juga jenama Pijak Bumi, jenama sepatu artisan yang dibuat dari material-material ramah lingkungan.
Sementara itu, eksibisi ini sekaligus menjadi inisiatif ESG pertama di bawah naungan ekosistem Blibli Tiket, di mana Blibli bersama tiket.com dan Ranch Market mengusung visi bersama menjadi ekosistem e-commerce hijau pertama di Indonesia.
Selain itu, dalam eksibisi Langkah Membumi ini, para pengunjung juga disuguhkan dengan rangkaian talk show, workshop, dan edukasi cara memilah sampah hingga proses mendaur ulang menjadi produk baru yang ramah lingkungan.
Pengunjung juga dapat berkontribusi menyumbangkan sampah botol plastik atau kardus yang dimiliki untuk ditukarkan dengan sejumlah reward, di antaranya merchandise Blibli dan tiket.com,
serta voucher belanja dari Ranch Market.
(*)