Pekerjaan crowdsourcing tersebar di kelompok besar yang seringkali tidak ditentukan.
Tidak seperti model bisnis tradisional, orang-orang dalam kelompok ini tidak memiliki hubungan satu sama lain atau dengan bisnis, selain dari input crowdsourced mereka.
Selain bisnis, organisasi nirlaba atau komunitas dengan anggaran terbatas dapat menggunakan crowdsourcing untuk menyebarkan pesan, mempromosikan acara, atau membuat karya.
Salah satu contohnya adalah proyek nonprofit ensiklopedia online Wikipedia.
Dalam situs ini, banyak penulis yang memperbaharui entri kapanpun.
Kelebihan dan Kekurangan Crowdsourcing
Cara crowdsourcing sebenarnya memiliki manfaat bagi perusahaan, Kawan Puan. Tentunya, cara ini lebih murah dibandingkan mempekerjakan karyawan, bahkan pekerja juga tidak dibayar alias gratis.
Selain itu, crowdsourcing dapat menghasilkan ide lebih orisinil dan kreatif dari kolektif yang dipekerjakan.
Baca Juga: Apa Itu G20? Awal Dibentuk, Negara Anggota, hingga Isu yang Dibahas
Risiko dalam metode ini juga lebih kecil karena memanfaatkan tenaga eksternal.
Sayangnya, metode ini terbatas dalam segi kontrol untuk mengawasi proses dari awal hingga akhir.
Hal ini juga bisa mengakibatkan kurang efektifnya proyek yang tengah berjalan.
Dalam melakukan metode crowdsourcing, tugas dialihdayakan ke sekelompok besar individu yang berbeda sehingga kualitasnya akan berpengaruh.
Tentunya, kualitas yang di bawah standar nantinya menjadi kurang efektif karena akan menggunakan lebih banyak waktu untuk menyaring hasil pekerjaan.
(*)