Demi Kesehatan, Ini 7 Cara Menjaga Kadar Trigliserida agar Normal

Parapuan.co - Trigliserida merupakan jenis lemak yang mengalir dalam darah.

Trigliserida berperan dalam penyimpanan kalori dan tentunya menyediakan pasokan energi bagi tubuh.

Meskipun tubuh membutuhkan trigliserida, tapi penting bagi setiap orang menjaga kadarnya agar jangan sampai tinggi.

Trigliserida dalam kadar normal dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.

Dilansir dari Healthshots, langkah awal menjaga trigliserida adalah mulai dengan mengubah gaya hidup jadi lebih sehat, berikut caranya:

1. Menjaga berat badan yang sehat

2. Olahraga secara teratur

3. Menghindari makanan olahan

4. Berhenti merokok.

Baca Juga: Waspada Gula Darah Tinggi, Kenali Gejala Diabetes yang Muncul di Kaki

5. Kurangi minum alkohol

6.  Kurangi konsumsi gula

7. Makan lemak sehat sebagai pengganti lemak jenuh.

Hendaknya berbagai gaya hidup di atas dilakukan ya, Kawan Puan, sebab jika kadar trigliserida tinggi dapat memicu penyakit:

- Serangan jantung

- Stroke

- Pankreastitis.

Cara Mengetahui Kadar Trigliserida

Baca Juga: Tanya Dokter: Kenapa setelah Donor Darah Kita Sering Mual dan Pusing?

Kadar trigliserida dalam tubuh harus melalui pemeriksaan di laboratorium, berikut ini cara membaca hasilnya:

- Normal= kurang dari 150 mg/dL (miligram per desiliter)

- Agak tinggi dari 150-199 mg/dL

- Tinggi mulai 200-499 mg/dL

- Sangat tinggi mulai dari 500mg/dL ke atas.

Kawan Puan, kamu harus tahu kalau kadar trigliserida menunjukkan angka lebih dari 150 mg/dL, maka dapat menjadi indikasi kondisi:

- Hipotiroidisme

- Penyakit jantung seperti infark miokard (serangan jantung) atau stroke

- Gangguan metabolisme seperti tekanan darah tinggi, diabetes yang tidak terkontrol dan obesitas

- Diabetes tipe 2

- Kelainan genetik yang dapat menyebabkan konversi lemak menjadi energi yang buruk.

Kawan Puan, untuk menghindari kondisi buruk akibat trigliserida yang tinggi, alangkah baiknya kamu menjalankan gaya hidup sehat dan lakukan pemeriksaan rutin akan lebih paham mengenai kondisi tubuh.

Baca Juga: Dokter Jelaskan Lansia Berisiko Mengalami Kanker Darah, Ini Alasannya

(*)