Poin ini sangat penting untuk membuat panitia seleksi paham dan bisa membayangkan akan kamu pakai untuk apa saja beasiswa yang diberikan.
2. Isi Esai yang Realistis
Kedua, setelah pertanyaan mengapa terjawab, selanjutnya jelaskan dampak jika kamu berhasil mendapat beasiswa dan lulus dari program studi tujuanmu.
Untuk yang satu ini, Angga Fauzan menyarankan supaya kamu tidak terlalu muluk-muluk sampai harus menyelamatkan seisi dunia.
Kamu bisa kuliah di jurusan tertentu di luar negeri supaya bisa mengajar mata kuliah serupa di kampus dalam negeri yang belum punya dosen dengan studi spesifik.
Nah, poin di esai yang satu ini menunjukkan bahwa kamu punya rencana tertentu yang fokus, bukan sekadar mengincar beasiswanya saja.
3. Relate dengan Diri Sendiri
Ketiga, jelaskan mengenai faktor pendukung yang menunjukkan bahwa poin pertama dan kedua di atas bisa relate ke dirimu sendiri.
Untuk menjelaskannya, kamu bisa mengangkat beberapa poin, yaitu latar belakang studi dan pengalaman kerja.
Latar belakang studi tidak hanya bicara soal jurusan dan kampus, tapi juga IPK, mata kuliah yang kamu ambil, skripsi, dll.
Lalu untuk pengalaman kerja, kamu bisa juga menyebutkan mengenai proyek dan keterampilan yang kamu dapatkan dan miliki.
Misalnya menjelaskan bahwa kamu lulusan X di universitas Y yang punya kualifikasi ini dan itu, sehingga perlu meningkatkan wawasan di bidang yang kamu tuju sekarang.
Nah, itulah kiranya cara menulis esai untuk mendaftar beasiswa. Semoga informasi tersebut berguna, ya.
Baca Juga: Beasiswa Unggulan Kemendikbud untuk S1-S3 Dibuka, Ini Syarat hingga Berkas yang Harus Disiapkan
(*)