Miris, Seorang Ibu Rela Jual Ginjal Demi Lunasi Hutang Pinjol Anak

Saras Bening Sumunar - Kamis, 24 November 2022
Ibu jual ginjal untuk bayar hutang anak.
Ibu jual ginjal untuk bayar hutang anak. Instagram/ndorobei.official

Anak ER lalu kembali meminjam uang sekitar Rp 50 juta melalui program kredit usaha rakyat (KUR).

Anak ER memberikan jaminan berupa BPKB sepeda motor dan pinjaman di koperasi lainnya.

Pinjaman uang tersebut konon digunakan untuk bisnis investasi.

Sayangnya, sang anak justru tak dapat mengembalikan uang yang kian menumpuk hingga setahun lamanya.

Diperkirakan, total hutang anak ER mencapai Rp200 juta.

"Anak saya yang utang kurang lebih total Rp 200 juta, sudah setahun lebih tidak membayar," ungkap ER seperti dilansir dari laman Tribunnews.

ER merasa berat untuk melunasi hutang-hutang tersebut, terlebih ia hanya penjual gorengan dengan penghasilan tak menentu.

Baca Juga: 11 Tahun Mengabdi, OJK Perkuat Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Keuangan

Sementara, anak laki-laki ER ini kabur dari rumah lantaran tak mampu membayar hutang beserta bunganya.

Pada akhirnya, ER harus menanggung semua hutang ketika ada petugas yang datang ke rumah untuk menagih hutang.

"Saya ditagih utang terus sampai datang di rumah. Angsuran tiap bulan bervariasi, ada Rp800 ribu sampai Rp1 juta," keluhnya.

Karena putus asa, ER akhirnya mengambil jalan pintas.

Ia menawarkan ginjalnya demi menutup hutang sang anak agar tidak terus menerus menumpuk. 

Meski begitu, ER menyadari jika hal yang dilakukannya dilarang oleh pemerintah dan agama.

"Saya tahu kalau jual ginjal itu dilarang, tapi terpaksa ingin menjual ginjal karena buat melunasi utang anak saya sampai Rp150 juta," sambungnya.

Saat ini, ER telah dibawa ke kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Tuban untuk melakukan konsultasi.

Baca Juga: Kabar Baik, Upah Minimum Provinsi 2023 Naik Maksimal 10 Persen

(*)

Sumber: tribunnews
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja