Bukan Asma, Anak Zaskia Mecca Ternyata Dirawat Karena Pneumonia, Kenali Gejalanya pada Anak

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 24 November 2022
Putra Zaskia Mecca alami pneumonia, kenali gejalanya.
Putra Zaskia Mecca alami pneumonia, kenali gejalanya. Instagram/zaskiadyamecca

Parapuan.co - Kabar kurang menyenangkan datang dari artis Zaskia Adya Mecca.

Putra ketiganya, Bhai Kaba Bramantyo sempat dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang memburuk.

Sudah mengidap asma sejak lama, putra Zaskia Mecca ini ternyata harus dirawat karena pneumonia.

Kaba harus menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa hari hingga akhirnya sudah bisa pulang pada Rabu (23/11/2022) kemarin.

"Ku fikir Kaba kena serangan Ashma seperti yang udah2.. dengan santai menanganinya.. taunya semua treatment biasa ga membaik, bahkan saturasi terus drop sampai di 86???? lari dari satu RS ke RS lain.. di RS ke3 baru merasa dapet penanganan yang tepat semestinya..

"Rontgent keluar, hasil Pneumonia ???? bakteri di paru ini yang menyebabkan asma terpicu dan pengobatan ashma biasa aja ga cukup.. setelah begadang seharian, tidur ayam 3 hari di Rs, Alhamdulillah saturasi membaik, Kaba bisa pulang walau ku masih trauma, belum berani santai seperti sedia kala.. 2jam sekali cek saturasi, berkisar 95-96," tulisnya di Instagram.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Zaskia Adya Mecca (@zaskiadyamecca)

Belajar dari kasus anak Zaskia dan Hanung Bramantyo ini, apa sebenarnya penyakit pneumonia ini dan seperti apa gejalanya?

Pneumonia pada Anak

Pneumonia adalah penyebab kematian anak terbesar dibandingkan penyakit menular lainnya.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Asma pada Anak Seperti yang Dialami Putra Zaskia Adya Mecca

Mengutip dari Unicef Indonesia, di seluruh dunia, 800.000 balita meninggal karena pneumonia setiap tahunnya.

Lebih dari 19.000 balita di Indonesia meninggal karena pneumonia di 2018, atau lebih dari 2 anak setiap jam.

Pneumonia dapat menular dan bisa menyebar dengan beberapa cara.

Pneumonia bisa menular melalui udara (dari batuk atau bersin), melalui darah, khususnya selama atau setelah kelahiran, atau melalui permukaan yang terkontaminasi.

Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru. Biasanya, kantung kecil di paru-paru berisi udara. Pada seseorang yang menderita pneumonia, kantung udara terisi nanah dan cairan lainnya.

Penyebab Pneumonia

Mengutip dari KidsHealth, virus, seperti flu atau RSV (respiratory syncytial virus), menyebabkan sebagian besar kasus pneumonia.

Anak-anak dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus biasanya memiliki gejala yang terjadi seiring berjalannya waktu dan cenderung ringan.

Baca Juga: Dialami Putra Zaskia Adya Mecca, Ini Penyebab dan Gejala Asma pada Anak

Lebih jarang, bakteri dapat menyebabkan pneumonia. Jika hal itu terjadi, biasanya anak akan lebih cepat sakit, dimulai dengan demam tinggi mendadak, batuk, dan terkadang napas cepat.

Jenis pneumonia bakteri termasuk pneumonia pneumokokus, pneumonia mikoplasma (pneumonia berjalan), dan pertusis (batuk rejan).

Gejala Pneumonia

Seperti banyak infeksi, pneumonia biasanya menyebabkan demam, yang pada gilirannya dapat menyebabkan berkeringat, menggigil, kulit memerah, dan rasa tidak nyaman secara umum.

Mengutip dari Healthychildren.org, anak juga mungkin kehilangan nafsu makan dan tampak kurang energik dari biasanya. Bayi dan balita mungkin tampak pucat dan lemas, serta menangis lebih dari biasanya.

Karena pneumonia dapat menyebabkan kesulitan bernapas, anak mungkin juga memperhatikan gejala lain yang lebih spesifik ini:

1. Batuk

2. Napas epat, sesak napas

3. Menarik kulit di antara dan di sekitar tulang rusuk dan tulang dada

4.  Flaring (pelebaran) lubang hidung

5. Nyeri di dada, terutama saat batuk atau bernapas dalam-dalam

6. Mengi

7. Warna kebiruan pada bibir atau kuku, disebabkan oleh berkurangnya oksigen dalam aliran darah.

Meskipun diagnosis pneumonia biasanya dapat dibuat berdasarkan tanda, gejala dan pemeriksaan, rontgen dada terkadang diperlukan untuk memastikan dan menentukan sejauh mana keterlibatan paru.

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari pneumonia.

Mereka akan memeriksa penampilan, pola pernapasan, dan tanda-tanda vital orang tersebut. Mereka akan mendengarkan paru-paru dan mungkin melakukan rontgen dada.

Baca Juga: Dokter Paru Ingatkan Pentingnya Vaksinasi Pneumonia untuk Anak dan Dewasa

(*)

Sumber: healthychildren.org,UNICEF,KidsHealth
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat