Kerajinan dan praktik terkait kebaya ditambahkan ke inventaris warisan budaya takbenda NHB Singapura pada Oktober 2022.
Saat itu, “Negeri Singa” memasukan kebaya dalam daftar 102 warisan budaya lokal terkuat lainnya di negara itu, seperti budidaya anggrek dan pembuatan kecap.
Langkah menominasikan kebaya ini menyusul suksesnya pengajuan “budaya hawker,” sebagai elemen pertama Singapura yang masuk ke dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO, pada 16 Desember 2020.
Direktur NHB Divisi Warisan dan Penelitian, Yeo Kirk mengatakan bahwa nominasi bersama adalah proyek terpisah dari nominasi nasional kedua Singapura untuk warisan budaya negaranya dalam daftar UNESCO.
Pada Maret, pemerintahnya telah mengumumkan daftar pendek 10 elemen untuk nominasi kedua.
Yeo mengatakan NHB masih berkonsultasi dengan publik dan berbagai komunitas dalam daftar pendek, dan akan memberikan pembaruan dalam waktu dekat tentang rencananya.
Pada 2021, 61 elemen multinasional telah ditambahkan ke daftar UNESCO.
Mereka termasuk keahlian pembuatan jam mekanis dan mekanik seni, nominasi bersama oleh Swiss dan Perancis; serta kopi Arab yang dipraktikkan di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Oman, dan Qatar.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Kebaya Modern di Bawah Rp200 Ribu, Cocok untuk Baju Kondangan
(*)