Kehidupan Pribadi Ratu Kalinyamat
Retna Kencana atau yang dikenal dengan Ratu Kalinyamat menikah dengan Pangeran Hadiri atau Hadlirin, yang berasal dari luar Jawa.
Usai memutuskan pindah ke Jawa, ia dan suaminya mendirikan kampung di wilayah yang saat ini bernama Kecamatan Kalinyamatan, Jepara. Hal itu membuat Pangeran Hadiri dikenal sebagai Pangeran Kalinyamat.
Meski Retna Kencana dan Pangeran Kalinyamat tidak memiliki anak, namun keduanya beberapa anak asuh. Salah satu anak asuhnya adalah Pangeran Arya, putra Maulana Hasanuddin, raja pertama Kesultanan Banten yang memerintah pada tahun 1526 hingga 1570.
Pangeran Kalinyamat Terbunuh dalam Konflik Kerajaan Demak
Saat Pangeran Kalinyamat berkunjung untuk menemui Sunan Kudus karena Sunan Prawoto dibunuh oleh utusan Arya Penangsang (sepupu Ratu Kalinyamat yang menjadi adipati Jipang), ia ikut terbunuh. Sementara itu, Ratu Kalinyamat yang menjabat sebagai adipati Jepara berhasil melarikan diri dari Arya Penangsang.
Konflik perebutan takhta Kerajaan Demak tersebut berakhir usai Arya Penangsang dikalahkan oleh Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir. Kemudian Sultan Hadiwijaya mendirikan Kesultanan Pajang, sedangkan Retna Kencana menggantikan peran suaminya sebagai penguasa Jepara dengan gelar Ratu Kalinyamat. Penobatan Ratu Kalinyamat sebagai penguasa Jepara ditandai dengan sengkalan "Trus Karya Tataning Bumi" pada 10 April 1549.
Sejak menjadi penguasa Jepara mulai dari tahun 1549-1579, Ratu Kalinyamat sangat perhatian terhadap bidang politik dan militer daerahnya. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilannya membangun kekuatan angkatan laut yang besar dan kuat, serta mengembangkan potensi kemaritiman yang dimiliki Jepara.
Di bawah kekuasannya, Jepara menjadi kerajaan bahari di mana rakyatnya hidup sejahtera mengandalkan hasil laut sebagai sumber utama penghidupannya.
Baca juga: Sayyida Al Hurra, Ratu Bajak Laut Perempuan yang Ditakuti Eropa