Untuk waktu pemberian vaksin booster kedua sendiri, vaksin bisa diberikan sekurang-kurangnya 6 bulan dari booster pertama.
Mengutip dari Kompas.com, berikut ini efek samping dari vaksin booster tersebut:
1. Vaksin Sinovac
Efek samping dari suntikan Sinovac, kemungkinan bisa muncul reaksi lokal atau nyeri di lokasi suntikan dengan tingkat keparahan grade satu atau dua.
2. Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca dapat memberikan efek samping antara lain nyeri, kemerahan, gatal, pembengkakan, kelelahan, sakit kepala, meriang, dan mual.
3. Vaksin Pfizer
Efek samping dari pemberian vaksin Pfizer yang mungkin muncul adalah dapat berupa nyeri otot, demam, dan nyeri sendi.
Baca Juga: BPOM Setujui Vaksin Covid-19 Covovax untuk Booster Usia 18 Tahun Ke Atas
4. Vaksin Moderna
Vaksin Moderna kemungkinan akan memberikan efek samping meliputi lemas, sakit kepala, menggigil, demam, dan mual.
5. Vaksin Sinopharm
Efek samping yang mungkin muncul atas pemberian vaksin Sinopharm antara lain nyeri di tempat suntikan, pembengkakan, kemerahan, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot.
Tingkat keparahan dari efek sampingnya berkisar grade satu atau dua.
6. Vaksin Zifivax
Efek samping pemberian suntikan vaksin Zifivax meliputi timbul nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot (myalgia), batuk, mual, dan diare dengan tingkat keparahan grade satu dan dua.
(*)