Parapuan.co - Kawan Puan, daging sapi dari setiap negara itu punya karakteristik yang berbeda, misalnya saja Australia dan Indonesia.
Perbedaan daging sapi Australia dan Indonesia itu dapat diketahui dari pakan, keturunan, hingga bobot sapi.
Dilansir dari Kompas.com, berikut ini penjelasan tentang perbedaan daging sapi Australia dan Indonesia. Apa saja?
1. Pakan yang Digunakan
Managing Diriector PT Subur Arta Utama, Alexander Hansen, mengungkap sapi Indonesia itu diberi pakan rumput dan pelet.
Sedangkan sapi Australia itu makan rumput hingga gandum.
Dari pakan yang tak sama tadi dapat menghasilkan rasa daging yang berbeda.
"Gandum punya lemak. Sapi yang diberi makan lemak tentu akan punya cita rasa lebih enak, lebih lembut," ujar Alexander.
Hal ini dikarenakan gandum berperan membantu pembentukan daging secara natural.
Baca Juga: Chef Asli Jepang Beberkan 3 Tips Memasak Steak Rib Eye Wagyu Kagoshima
Oleh sebab itu, tak dimungkiri kalau sapi yang diberi makan gandum akan memiliki jaringan lemak atau marble, biasanya meleleh saat terkena panas.
Tentunya teksturnya pun beda dengan sapi Indonesia karena yang dimakan bukan gandum maupun jelai.
2. Keturunan Sapi
Perlu diketahui kalau Australia punya empat musim, sementara di Indonesia hanya dua musim.
Perbedaan musim tersebut pun memengaruhi kualitas daging sapi.
Alexander mengatakan masing-masing sapi dari kedua negara yang berbeda sudah "dibentuk" untuk hidup di negara asal dari keturunan sebelumnya.
Contohnya saja Indonesia dengan sapi brahma, sementara Australia punya sapi populer black angus.
Menurut Alexander, jika ada perkawinan campur atau cross breeding maka sapi pun berkualitas baik.
Baca Juga: Chef Bagikan Tips Memasak Sirloin Steak ala Restoran Fine Dining
3. Bobot Sapi
Perbedaan sapi Australia dan Indonesia itu dapat diketahui dari bobot sapi.
Alexander mengungkap sapi Indonesia biasanya disembelih saat memiliki berat antara 250-300 kg.
Namun, daging yang dihasilkan sekitar 50 persen dari bobot total karena dikurangi darah, kotoran, dan tulang.
Berbeda dengan sapi Australia yang disembelih ketika bobotnya 300-350 kg.
"Jadi semakin lama makannya, semakin besar sapi. Gak rugi dipotong," terang Alexander.
Ia menegaskan kalau penentuan bobot sapi sebelum disembelih itu penting karena jika terlalu muda, maka beratnya belum mencapai minimum.
Di sisi lain, Alexander juga menuturkan kalau sapi Australia punya grade-nya, yakni:
- Grade A sapi Australia merujuk pada all atau semuanya.
- Grade B sapi Australia artinya sapi jantan.
- Grade C merujuk pada sapi betina.
"Sapi jantan itu umurnya lebih panjang daripada sapi betina yang melahirkan empat kali. Sapi jantan biasanya nggak sampai empat tahun sudah dipotong," pungkas Alexander.
Nah, Kawan Puan, sekarang sudah jelas ya, kenapa daging sapi Australia dan Indonesia itu punya tekstur yang berbeda.
Baca Juga: 5 Tips Memasak Cepat Steak Ayam Crispy dan Saus Jamur ala Rumahan
(*)