Parapuan.co - Ngunduh mantu Kaesang-Erina yang akan diadakan di Pura Mangkunegaran, Solo hanya tinggal menghitung hari lagi ya, Kawan Puan, tepatnya pada Minggu, 11 Desember 2022.
Sehari sebelum ngunduh mantu Kaesang-Erina di Solo, kedua pasangan viral ini akan menjalankan akad nikah di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu, 10 Desember 2022.
Bagi Kawan Puan yang diundang ke acara ngunduh mantu Kaesang-Erina hendaknya jangan bingung akan baju yang akan dipakai ya.
Dilansir dari Kompas.com, pakar batik Universitas Sebelas Maset (UNS) SOlo, Prof. Mulyanto mengatakan batik yang bagus itu punya perpaduan warnanya unik dan motifnya sanggit.
Lantas, motif batik apa saja yang direkomendasikan untuk kondangan?
1. Motif Parang
Prof. Mulyanto merekomendasikan motif batik parang untuk kondangan yang mudah dikenali dari bentuknya yakni diagonal 45 derajat dan berkesinambungan.
"Parang itu dulunya digunakan untuk dipakai para pejabat atau pimpinan pada zaman dulu. Tapi, sekarang (penggunaannya) sudah bebas," kata Prof. Mulyanto.
Baca Juga: Jadi Lokasi Ngunduh Mantu Kaesang-Erina, Ini Fakta dari Pura Mangkunegaran
Menurut Prof. Mulyanto, umunya motif parang sulit dibuat pakaian yang motifnya dapat sanggit di bagian samping kiri dan samping kanan.
"Namun hal itu dapat diatasi ketika membuat desain motif parang, yaitu dengan menerapkan motif pada pola baju motif sanggit," papar Prof. Mulyanto.
Di mana di saat dipakai ketika kondangan, maka motif parang ini punya makna agar manusia kuat menghadapi kehidupan.
Selian itu, motif parang juga punya pesan agar manusia berusaha menjadi pribadi yang semakin baik.
Apabila diterapkan pada pakaian, motif parang terdiri dari beberapa jenis mulai dari parang kusuma, parang rusak, parang klitik, dan parang centung.
Harus Kawan Puan ketahui, meski boleh dipakai untuk umum, tapi untuk pernikahan Kaesang dan Erina, para tamu dilarang memakai batik motif parang.
Mengutip dari Kompas.com, Gibran selaku kakak dari Kaesang sekaligus Wali Kota Solo, larangan tersebut sesuai dengan aturan yang diterapkan oleh Pura Mangkunegaran Solo.
Budayawan asal Yogyakarta, Achmad Charris Zubair pun mengungkap alasan kenapa motif batik parang tidak boleh dipakai saat memasuki Pura Mangkunegaran karena hanya boleh digunakan untuk bangsawan keraton.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Dekat Hotel Royal Ambarrukmo, Lokasi Pernikahan Kaesang dan Erina di Yogyakarta
"Sebenarnya selain (motif) Parang (Lereng), ada motif Kawung yang keduanya memang merupakan kain untuk para bangsawan di keraton. Baik pria maupun wanita," papar Charris.
Ia pun berpesan kalau larangan tersebut sebaiknya dilaksanakan karena jadi etiket yang harus dihormati.
2. Motif Batik Truntum
Rekomendasi motif batik berikutnya untuk kondangan yakni motif truntum yang berasal dari kata "taruntum".
Motif taruntum yang berasal dari Solo ini memiliki makna bahwa hidup haruslah berkembang atau bersemi kembali.
Di samping itu, motif truntum yang berkaitan dengan Ratu Kencana menyiratkan pesan tentang cinta dan kasih sayang.
Tak hanya itu saja, motif yang dikenali dari bentuk kembang ini dipercaya membawa pesan keharmonisan bagi mempelai yang bersanding di pelaminan.
"Motif Truntum itu dulunya dikenakan untuk orang tua mempelai. Namun sekarang sudah bebas untuk diterapkan di pakaian untuk kondangan," terang Prof. Mulyanto.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Hotel Nuansa Jawa Dekat Puro Mangkunegaran, Lokasi Resepsi Kaesang dan Erina
3. Motif Ceplok
Batik motif ceplok, yang dikenalii dari bentuk geometrinya juga direkomendasikan oleh Prof. Mulyanto.
"Yang termasuk motif ceplok antara lain motif sido mukti, sido asih, sido luhur, dan sido dadi," ucapnya.
Dikarenakan motifnya seimbang, batik ceplok ini mengartikan hidup harus dijalankan dengan teratur.
Di sisi lain, motif ceplok ini juga menyiratkan keserasian, keseimbangan, dan kesempurnaan.
4. Motif Lainnya
Selain ketiga motif di atas, ada rekomendasi motif lainnya, saran Prof. Mulyanto yang memiliki objek flora dan fauna.
"Jika dicipta motif-motif yang sifatnya asimetris, disarankan dibuat pada pola baju sanggit atau pola jarit sanggit," pungkas Prof. Mulyanto.
Nah, sekarang Kawan Puan sudah tahu ya, kalau ada berbagai jenis batik yang cocok untuk kondangan, jadi kamu mau pilih yang mana?
Baca Juga: Ngunduh Mantu Kaesang-Erina Akan Dibagi Lima Sesi, Ini Kata Gibran
(*)