Di Pulau Jawa sendiri banyak sekali tradisi arak-arakan pengantin yang dilakukan berbagai suku, mulai dari Betawi, Jawa, Sunda, hingga Suku Osing di Banyuwangi (Jawa Timur).
Salah satu contohnya ialah arak-arakan yang dilakukan warga di Madiun, Jawa Timur pada pertengahan Juli 2022 seperti dilansir Tribunnews.com.
Di hajatan bertajuk Kota Madioen Mantu itu, ada setidaknya sembilan pasangan pengantin yang diarak keliling kota dengan menaiki kereta kuda.
2. Tradisi Arak-arakan Pengantin Melayu
Di wilayah Kalimantan dan Sumatera, dikenal pula tradisi mengarak pengantin yang mengadopsi budaya Melayu.
Dilansir Serambi News, pada Agustus lalu ada video viral arak-arakan pengantin yang diiringi lagu dari serial kartun Doraemon yang sempat membuat heboh warga.
Umumnya, arak-arakan pengantin memang diiringi dengan musik adat seperti gamelan.
Namun, kini arak-arakan bisa menyesuaikan selera dan keinginan mempelai pengantin.
3. Arak-arakan dalam Tradisi Tionghoa
Mengingat di Indonesia juga banyak orang Tionghoa, maka tradisi arak-arakan ini pun berlaku dan dijalankan sebagian warga keturunan Tionghoa.
Menurut tradisi Tionghoa, arak-arakan pengantin dimulai dengan mempelai laki-laki yang diusung menggunakan tandu ke rumah pengantin perempuan.
Sementara itu, tujuan arak-arakan pengantin sendiri sebenarnya adalah sebagai pengumuman kepada masyarakat bahwa pasangan kekasih telah sah menjadi suami istri.
Kalau di daerah Kawan Puan, ada tradisi arak-arakan pengantin juga kah?
Baca Juga: Chelsea Islan dan Rob Clinton Menikah, Intip Gaun Pernikahannya yang Curi Perhatian
(*)