Parapuan.co - Setiap 11 Desember 2022, kita merayakan Hari Gunung Internasional.
Hari Gunung Internasional tahun ini bersamaan dengan terjadinya erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Dalam rangka Hari Gunung Internasional, penting untuk Kawan Puan mengetahui cara menjaga kesehatan saat erupsi terjadi.
Indonesia diketahui sebagai salah satu negara dengan gunung api terbanyak di dunia.
Akhir-akhir ini, beberapa gunung api di Indonesia kembali menunjukkan masa aktifnya dengan mengeluarkan abu vulkanik.
Memeringati Hari Gunung Internasional ini, berikut cara menjaga kesehatan paru-paru saat erupsi seperti dilansir Tribunnews:
Cara Jaga Kesehatan Saat Erupsi Gunung
1. Hindari Aktivitas di Luar Rumah
Kawan Puan, saat erupsi, ada baiknya kamu membatasi aktivitas di luar rumah.
Baca Juga: Hari Gunung Internasional, Ini Potensi Penyakit Akibat Abu Vulkanik Pasca Erupsi
Jangan lupa untuk tutup pintu dan jendela agar debu juga abu vulkaning tidak masuk ke dalam rumah.
2. Gunakan AC Jika Ada
AC bisa digunakan untuk mengatur resirkulasi agar udara luar tidak masuk ke dalam ruangan.
Saat Kawan Puan menyalakan pendingin ruangan tersebut, udara bersih akan tersirkulasi melalui AC dan pembersih udara.
3. Lakukan Tindakan Pencegahan
Kawan Puan bisa menyiapkan pencegahan ekstra untuk anak-anak, orang lanjut usia, atau orang dengan penyakit paru-paru.
Caranya dengan menyiapkan ruangan khusus atau oksigen kepada mereka yang lebih rentan sesak napas.
4. Gunakan Mobil saat Harus Keluar Rumah
Baca Juga: Hari Gunung Internasional, Ini Destinasi Gunung di Jawa Tengah yang Cocok Bagi Pendaki Pemula
Jika Kawan Puan harus bepergian, ada baiknya gunakan mobil atau kendaraan tertutup lainnya.
Jangan lupa nyalakan AC mobil agar udara di dalamnya tetap bersih dan berputar.
5. Gunakan Masker Medis
Faktanya, masker biasa tidak efektif untuk melindungi kita dari paparan kabut abu vulkanik.
Oleh karena itu, gunakan masker medis atau N95 yang mampu menyaring partikel abu vulkanik yang lebih kecil.
Kawan Puan, itu dia cara menjaga kesehatan paru-paru saat terjadi erupsi gunung berapi.
(*)