Parapuan.co - Nama aktris senior Christine Hakim baru-baru ini trending dan menjadi perhatian setelah tersiar kabar dirinya bermain di serial Hollywood, The Last of Us.
Di serial yang bercerita mengenai infeksi otak tersebut, Christine Hakim berperan sebagai seorang peneliti dari Kementerian Kesehatan.
Terlepas dari kabar ini, para penggemar serial Hollywood di Indonesia tentu sudah sangat penasaran dengan aksi sang aktris di The Last of Us yang dijadwalkan tayang pada Januari 2023.
Nah, sebelum menyaksikan aksi Christine Hakim di serial itu, ada baiknya Kawan Puan mengetahui dulu kiprahnya di dunia perfilman Indonesia selama puluhan tahun berkarya.
Seperti apa perjalanan karier Christine Hakim? Yuk, simak informasinya sebagaimana dikutip dari Kompas.com berikut ini!
Christine Hakim Dulunya Enggan Jadi Selebriti
Perempuan kelahiran 25 Desember 1956 ini ternyata tidak pernah bercita-cita menjadi seorang selebriti, terlebih membayangkan jadi aktor terkenal seperti sekarang.
Apa lagi semasa sekolah, ia lebih menyukai ilmu pasti alih-alih Sejarah dan Seni seperti yang tengah digelutinya saat ini.
"Dari SD sampai SMA tuh senangnya ilmu pasti. Enggak suka Sejarah, enggak suka Kesenian," kata Christine Hakim saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Miing Bagito pada 2021 lalu.
Baca Juga: Perjalanan Karier Kirstie Alley, Aktris Senior Bintang Sitkom Cheers
Bahkan, dulunya ia bercita-cita untuk menjadi seorang arsitek. Lalu, pernah pula bermimpi bisa menjadi psikolog.
Sampai akhirnya, suatu hari sutradara bernama Teguh Karya mencari pemeran utama untuk filmnya yang bertajuk Cinta Pertama (1973).
"Saya ingat sekali, saya tidak pernah mengatakan iya pada Pak Teguh. Tetapi, saya juga tidak bisa menolak," terang Christine Hakim.
"Pak Teguh begini, lihat saya, bilang 'Wah ini yang akan main di film Om'. Itu udah kayak terhipnotis," imbuhnya.
Di film Cinta Pertama itulah pemilik nama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim tersebut debut bermain film untuk pertama kalinya.
Puluhan Film dan Penghargaan yang Pernah Diraih
Tak disangka, perempuan yang awalnya enggan menjadi artis malah dikenal sebagai salah satu aktor berbakat dan sudah bermain di puluhan judul film sepanjang kariernya.
Christine Hakim tercatat membintangi berbagai film dari beragam genre, mulai dari romansa, drama, horor, thriller, sampai film laga.
Beberapa film populer yang dibintangi Christine Hakim antara lain, Badai Pasti Berlalu (1977); Tjoet Nja' Dien (1988); Eat Pray Love (2010); Pendekar Tongkat Emas (2014); Perempuan Tanah Jahanam (2019); dan Sri Asih (2022).
Baca Juga: Berkarier Sebagai Head of Consumer Business, Ini Cerita Irene Santoso
Sepanjang berkarier sejak 1973 hingga 2022, perempuan asal Jambi yang tumbuh besar di Yogyakarta ini setidaknya sudah mengoleksi 9 trofi dari ajang Piala Citra.
Ia menjadi Pemeran Utama Wanita Terbaik di Piala Citra pada 1974 untuk film Cinta Pertama, 1977 untuk Sesuatu yang Indah, 1985 untuk Kerikil-Kerikil Tajam, dll.
Christine Hakim juga mengoleksi trofi untuk kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik secara berturut-turut untuk film Pendekar Tongkat Emas pada 2015, Kartini pada 2017, serta Perempuan Tanah Jahanam pada 2020.
Tak cukup sampai di situ, Christine Hakim juga menerima penghargaan pencapaian seumur hidup dari Festival Film Internasional Cinemalia di tahun 2011.
Selain berakting, ia dikenal pula sebagai produser untuk film Daun di Atas Bantal (1998) hingga akhirnya memproduksi film dokumenter.
Bintang film Merantau (2009) ini juga seorang aktivis pendidikan dan autisme, di mana ia sejak 2008 silam menjabat sebagai duta Indonesia untuk UNESCO yang fokus pada masalah pendidikan.
Hal itu bermula setelah ia melakukan sejumlah kegiatan kemanusiaan, salah satunya saat terjadi gempa bumi dan tsunami di Aceh pada 2004 silam.
Ia juga diketahui mempunyai sebuah yayasan yang fokus mempromosikan pendidikan mengenai autisme untuk menghilangkan kesalahpahaman publik tentang kondisi tersebut.
Wah, keren sekali ya, Kawan Puan? Tidak disangka Christine Hakim bukan sebatas aktor terkenal, tetapi juga sosok yang memperhatikan isu-isu kemanusiaan.
Mudah-mudahan informasi di atas dapat menambah wawasan dan menginspirasimu, ya.
Baca Juga: Dapat Julukan Queen of Roasting, Ini Perjalanan Karier Kiky Saputri
(*)