Simak! 3 Dampak Berada dalam Toxic Situation Menurut Psikolog

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu pernah terjebak dalam toxic situation?

Toxic situation merupakan kondisi di mana kamu tidak berada dalam hubungan yang sehat.

Perlu diketahui bahwa toxic situation tidak hanya dalam hubungan asmara.

Situasi semacam ini juga bisa muncul dalam lingkungan keluarga, pertemanan, bahkan pekerjaan.

Hal ini juga disampaikan oleh psikolog Agata Paskarita, sekaligus founder Lost.ID dalam webinar "How to Recover from Toxic Situation", bertepatan dengan perayaan ulang tahun Kata Oma Telur Gabus ke-4, Kamis, (22/12/2022).

"Toxic situation itu nggak hanya dengan pasangan tapi juga bisa dengan teman atau keluarga," ucap Agata Paskarita.

Tak hanya itu, Agata juga menyampaikan adanya berbagai dampak yang akan dirasakan jika seseorang berada dalam toxic situation.

Memengaruhi Kondisi Mental dan Fisik

"Kalau hubungan ini nggak sehat, bisa berdampak ke mental dan juga fisik," ucap Agata.

Baca Juga: Mengetahui Ciri-ciri Teman Toxic, Termasuk Egois dan Manipulatif

Bukan tidak mungkin jika toxic situation berdampak pada mental dan emosional seseorang.

Ketika seseorang memiliki masalah pada kondisi psikisnya, tentu ini akan memengaruhi kondisi fisiknya.

Menguras Tenaga

Berada dalam toxic situation membuatmu merasa tidak nyaman.

Lebih parahnya, situasi ini bisa membuat tenagamu terkuras.

"Kok kita jadi lemes banget ya, cukup menguras tenaga," ucap Agata.

Ternyata kondisi ini muncul karena dipengaruhi oleh rasa tidak aman.

"Secara fisik maupun psikis itu kita tidak nyaman," lanjutnya.

Lebih Banyak Momen Negatif

Berada dalam toxic situation juga membuatmu merasakan lebih banyak momen negatif.

Momen negatif yang dimaksud termasuk seseorang yang terlalu mendominasi atau berusaha mengontrol dirimu.

"Misal, ada orang yang mendominasi ada juga yang dikontrol, nggak saling menghormati," terangnya.

Itu tadi dampak terjebak dalam toxic situation.

Mulai dari mental hingga mengalami berbagai momen negatif.

Baca Juga: 3 Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic Friendship, Jangan Diabaikan

(*)