Ilustrator visual handal
Sebagai anak seorang penjahit, Diela sering melihat sang ibu melakukan pekerjaannya. Ia pun kerap bermain dengan pola jahit, mengenal tekstur kain, motif, serta memilah-milah lembaran bahan hingga mendesain.
Kebiasaan tersebut membuat Diela peka terhadap dunia tekstil. Ditambah dengan bakat dan kegemarannya dalam menggambar membuat perempuan kelahiran 1983 ini mampu melihat peluang dalam menciptakan sebuah karya seni.
Meski demikian, ia tidak pernah berpikir menjadi seorang ilustrator adalah masa depannya. Awalnya, Diela sempat berkarier sebagai seorang akuntan. Namun, kecintaannya akan dunia seni mendorongnya meninggalkan dunia akuntansi dan memilih menjadi seorang ilustrator.
Bagi Diela, menjadi ilustrator layaknya dunia akuntansi yang sempat digelutinya karena ia bisa menyentuh banyak hal, seperti fashion atau advertising, hanya saja dalam bentuk visual.
Karya ilustrasinya berciri khas tokoh perempuan, dengan sentuhan warna cerah, ceria, dan berani, yang pastinya cocok untuk anak muda. Bahkan melalui karya-karyanya yang unik, Diela telah mengharumkan nama bangsa di ranah seni dunia.
Pada 2010, ia pun terpilih untuk mengikuti ajang pameran South by South West SXSW di Austin, Texas. Tidak berhenti sampai di situ, karyanya juga pernah ditampilkan pada pameran di beberapa negara besar di dunia, seperti Hongkong, Paris, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Banyak Digunakan, Warna Cat Dinding Ini Tidak Disarankan untuk Kamar Mandi
Musisi multitalenta
Tak banyak orang seberuntung Tara Adia Prawidaninggar, putri seorang Diva keroncong kekinian Indra Utami Tamsir. Tara memiliki darah seni kental. Kebiasaan masa kecil mendengarkan sang ibu bersenandung sedikit banyak telah membentuk karakter Tara menjadi sosok yang mencintai seni.
Kedua orangtua Tara tidak pernah secara spesifik mengarahkan putrinya untuk mencintai seni musik. Bahkan, boleh dibilang, mereka cenderung membiarkan sang putri mendalami apa yang diinginkannya.
Setamatnya dari Sekolah Kejuruan Musik, ia pun melanjutkan kuliah di Institut Kesenian Jakarta jurusan Seni Pertunjukan Musik. Seiring betambahnya pengalaman, ia mulai dikenal sebagai penyanyi, aktris, dan pemain biola berbakat.
Bakat bermusik yang diwarisi kedua orangtua membuat Tara mampu bertahan meniti kariernya di industri musik. Tidak hanya menciptakan lagu serta bernyanyi. Tara juga bahkan piawai memainkan sejumlah alat musik, antara lain biola, gitar, dan piano.
Bagi Tara, "darah seni" yang mengalir dari ibunya dapat terlihat dari talentanya bermain musik, bernyanyi, dan membuat lagu sejak kecil.
Tak hanya itu, pada 2018, Tara juga menjajal terjun ke dunia seni peran. Tara pun sukses membintangi film Indonesia pertamanya, Sara & Fei: Stadhuis Schandaal. Di film perdananya tersebut, ia dipercaya untuk menjadi pemeran utama.