Parapuan.co - Keterlibatan perempuan di berbagai bidang dapat membawa perubahan dan dampak besar. Oleh sebab itu, perempuan perlu memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk bisa berperan dan terlibat dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, serta sosial dan budaya.
Apalagi di Indonesia, kesetaraan dan keadilan bagi seluruh rakyat, tidak terkecuali bagi perempuan, merupakan amanat Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus dipenuhi.
Selain itu, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang ikut menyepakati paradigma pembangunan dunia yang tertuang dalam sustainable development goals (SDGs) yang memiliki 17 tujuan utama untuk dicapai. Salah satu tujuan tersebut adalah kesetaraan gender.
Jika merujuk pada Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi tren peningkatan kesetaraan gender yang simultan di Indonesia.
Baca Juga: Multilayering Piercing, Ini Inspirasi Gaya Pakai Anting untuk Edgy Look
Meski demikian, data distribusi jabatan manajer dan sumbangan pendapatan perempuan menunjukkan masih terjadi ketimpangan antara perempuan dan laki-laki.
Padahal, kepemimpinan perempuan mampu menginisiasi perubahan secara individu dan kolektif, serta memengaruhi pengambilan keputusan di ranah keluarga, masyarakat, dan pemerintahan, terutama dalam pengambilan keputusan pembangunan yang responsif terhadap gender.
Oleh karena itu, terdapat upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya adalah Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional.
Dalam upaya meningkatkan keterlibatan perempuan serta mengurangi ketimpangan peran perempuan, Kementerian PPPA bersama Harian Kompas mengadakan ruang diskusi untuk berbagai gagasan dan rencana mengatasi permasalahan-permasalahan terkait peran perempuan di Indonesia melalui event Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022.
Baca Juga: Tampil Percaya Diri, Ini 5 Cara Mengatasi Kulit Siku yang Kasar dan Kering
Event ini mengajak perempuan untuk saling menginspirasi agar menguatkan dan mendukung dengan saling berbagi pikiran dan memupuk keberanian demi menjadi berdaya bagi negeri.
Menurut keterangan tertulis yang diterima Parapuan.co, Rabu (21/12/2022), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dr (HC) Puan Maharani mengatakan, saat ini perempuan-perempuan pekerja menjalani peran ganda, yakni sebagai ibu dan istri di rumah serta sebagai pekerja di luar rumah.
Peran ganda tersebut membuat perempuan harus bekerja lebih keras dibanding laki-laki agar peran itu tidak menghambat mereka untuk berkarya.
“Perempuan-perempuan pasti merasakan kerja double yang tidak hanya di rumah, tetapi juga di luar. Di rumah, kita harus bisa berperan sebagai ibu dan istri serta mengurus anak dan suami. Di luar, kita juga harus bisa membuktikan bahwa kita mampu,” tutur Puan saat menghadiri Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022 di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Baca Juga: 5 Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang 2022 Menurut Forbes
Puan juga mengatakan bahwa sesama perempuan harus saling mendukung untuk mengatasi tantangan. Ia juga mendorong agar perempuan merangkul karakter keperempuanannya. Namun, Puan tetap mengingatkan kaum perempuan tentang kodratnya karena itulah kelebihan perempuan.
“Perempuan itu detail, mau tahu, dan kalau mengerjakan sesuatu harus sampai tuntas,” ujar Puan lebih lanjut.
Pemberdayaan perempuan terus mengalami peningkatan
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan bahwa pemberdayaan perempuan mengalami tren positif dari waktu ke waktu.
Misalnya saja, sebagian perempuan kini sudah berani mencalonkan diri sebagai kepala desa. Akses pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi juga kini menyasar perempuan.
Meski demikian, upaya menyetarakan posisi perempuan dan laki-laki masih dinilai sebagai pekerjaan rumah yang besar. Dibutuhkan kerja sama pemangku kepentingan lintas sektor untuk bisa mencapai kesetaraan, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat.
Baca Juga: 3 Tanda Jika Kamu Siap Menikah, Memiliki Hubungan Asmara yang Sehat
Sejauh ini, menurut Bintang, partisipasi perempuan sudah bagus, tetapi belum memenuhi target yang diinginkan. Visi untuk kesetaraan gender pun masih jauh panggang dari api karena peningkatan angka partisipasi masih sangat kecil.
Untuk menggenjot kesetaraan gender, Kementerian PPPA pun memulai program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
“Dimulainya dari daerah, sejauh mana, jika biasanya menteri ke daerah membawa bantuan, Menteri PPPA ke daerah untuk minta bantuan ke bupati soal kebijakan untuk anak dan perempuan,” lanjut Bintang.
Terselenggaranya event Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022 diharapkan menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk berkontribusi dalam memajukan Indonesia.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat dan Sabtu, 16-17 Desember 2022 pukul 10.00-20.00 WIB di The Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan ini digelar dalam bentuk festival yang dibuka untuk umum secara gratis.
Kegiatan festival meliputi talkshow, pertunjukan seni musik dan budaya, bazar, serta penganugerahan pemenang lomba foto dan karya tulis Inspirasi Perempuan Indonesia.
Dalam acara talkshow Perempuan Bercerita: Ekspresi untuk Negeri pada Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022 yang digelar di Mal Kota Kasablanka pada Jumat (16/12/2022), Diela Maharanie dan Tara Adia Prawidaninggar menceritakan kisah mereka hingga menjadi perempuan sukses saat ini.
Ilustrator visual handal
Sebagai anak seorang penjahit, Diela sering melihat sang ibu melakukan pekerjaannya. Ia pun kerap bermain dengan pola jahit, mengenal tekstur kain, motif, serta memilah-milah lembaran bahan hingga mendesain.
Kebiasaan tersebut membuat Diela peka terhadap dunia tekstil. Ditambah dengan bakat dan kegemarannya dalam menggambar membuat perempuan kelahiran 1983 ini mampu melihat peluang dalam menciptakan sebuah karya seni.
Meski demikian, ia tidak pernah berpikir menjadi seorang ilustrator adalah masa depannya. Awalnya, Diela sempat berkarier sebagai seorang akuntan. Namun, kecintaannya akan dunia seni mendorongnya meninggalkan dunia akuntansi dan memilih menjadi seorang ilustrator.
Bagi Diela, menjadi ilustrator layaknya dunia akuntansi yang sempat digelutinya karena ia bisa menyentuh banyak hal, seperti fashion atau advertising, hanya saja dalam bentuk visual.
Karya ilustrasinya berciri khas tokoh perempuan, dengan sentuhan warna cerah, ceria, dan berani, yang pastinya cocok untuk anak muda. Bahkan melalui karya-karyanya yang unik, Diela telah mengharumkan nama bangsa di ranah seni dunia.
Pada 2010, ia pun terpilih untuk mengikuti ajang pameran South by South West SXSW di Austin, Texas. Tidak berhenti sampai di situ, karyanya juga pernah ditampilkan pada pameran di beberapa negara besar di dunia, seperti Hongkong, Paris, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Banyak Digunakan, Warna Cat Dinding Ini Tidak Disarankan untuk Kamar Mandi
Musisi multitalenta
Tak banyak orang seberuntung Tara Adia Prawidaninggar, putri seorang Diva keroncong kekinian Indra Utami Tamsir. Tara memiliki darah seni kental. Kebiasaan masa kecil mendengarkan sang ibu bersenandung sedikit banyak telah membentuk karakter Tara menjadi sosok yang mencintai seni.
Kedua orangtua Tara tidak pernah secara spesifik mengarahkan putrinya untuk mencintai seni musik. Bahkan, boleh dibilang, mereka cenderung membiarkan sang putri mendalami apa yang diinginkannya.
Setamatnya dari Sekolah Kejuruan Musik, ia pun melanjutkan kuliah di Institut Kesenian Jakarta jurusan Seni Pertunjukan Musik. Seiring betambahnya pengalaman, ia mulai dikenal sebagai penyanyi, aktris, dan pemain biola berbakat.
Bakat bermusik yang diwarisi kedua orangtua membuat Tara mampu bertahan meniti kariernya di industri musik. Tidak hanya menciptakan lagu serta bernyanyi. Tara juga bahkan piawai memainkan sejumlah alat musik, antara lain biola, gitar, dan piano.
Bagi Tara, "darah seni" yang mengalir dari ibunya dapat terlihat dari talentanya bermain musik, bernyanyi, dan membuat lagu sejak kecil.
Tak hanya itu, pada 2018, Tara juga menjajal terjun ke dunia seni peran. Tara pun sukses membintangi film Indonesia pertamanya, Sara & Fei: Stadhuis Schandaal. Di film perdananya tersebut, ia dipercaya untuk menjadi pemeran utama.