Parapuan.co - Sebagai ibu, kamu mungkin merasa tidak nyaman jika mertua ikut campur dalam urusan mengasuh anak.
Sebenarnya, mertua yang ikut andil dalam pengasuhan cucunya wajar karena berharap bisa memberikan yang terbaik.
Untuk itu, kamu tidak dapat menghindari intervensi meski sudah menetapkan pola asuh tertentu untuk buah hati.
Terkait kasus semacam ini, ternyata psikolog Tara Adhisti mempunyai pandangan lain mengenai intervensi mertua dalam mengasuh anak.
Seperti mengutip Tribunnews.com, keterlibatan mertua dalam membesarkan anak rupanya tidak selalu menjadi sebuah intervensi yang buruk.
Tara Adhisti menilai, mertua yang ikut mengasuh anak dapat memberikan kita keuntungan, asalkan pola asuh yang diimplementasikan selaras.
"Sebenarnya tidak apa diintervensi, yang penting polanya sama dengan kamu orang tua," ujar Tara di sela-sela sebuah acara di Jakarta beberapa tahun silam.
Ia menambahkan, anak akan bingung siapa yang harus diikuti jika antara orang tua dan kakek/neneknya punya pola asuh yang berbeda.
Seperti diketahui, biasanya kakek/nenek lebih longgar soal aturan jika menyangkut cucu mereka.
Baca Juga: Berlomba Rebut Hati Mertua, Ini 3 Hal yang Membuat Sesama Ipar Bersaing
Lantas, bagaimana jika ada perbedaan pola asuh yang bertolak belakang antara orang tua si anak dan mertua alias kakek/neneknya?
Menurut Tara Adhisti, satu hal paling penting yang bisa dilakukan ialah dengan komunikasi dua arah.
Kedua pihak harus ada yang mau mengalah, khususnya bagi kamu jika masih serumah dengan mertua.
Kalau kamu tidak suka dengan pola asuh mertua, sampaikan dengan baik dan jelaskan pengasuhan seperti apa yang kamu ikuti.
Mendiamkan saja tidak akan menyelesaikan masalah, dan malah bisa berdampak tidak baik bagi hubunganmu dengan mertua maupun perilaku anak ke depannya.
"Kebanyakan orang tua baru merasa tidak enak dengan mertua, jadinya suka mendiamkan saja saat mertua mengajarkan anak sesuatu yang tidak disuka," tambah Tara.
"Itu nantinya efeknya ke anak, jadi mesti ada kesepakatan bersama," tutur psikolog blasteran Indonesia-Perancis itu lagi.
Mengingat komunikasi sangat penting, kamu perlu berhati-hati agar caramu menyampaikan tidak menyakiti hati mertua.
Baca Juga: Mertua Mendesak Minta Cucu seperti di Cek Toko Sebelah 2? Lakukan 4 Hal Ini
Kamu dapat meminta bantuan suami untuk menjelaskannya, sehingga pola asuh yang diterapkan untuk anak tetap konsisten walau dilakukan dua nakhoda.
Kini kamu tidak perlu khawatir dengan "intervensi" mertua dalam mengasuh buah hati, Kawan Puan.
(*)