Tak Terpengaruh Isu Resesi, Hasil Survei Tunjukkan Keinginan Traveling Tahun Ini

Maharani Kusuma Daruwati - Rabu, 4 Januari 2023
Minat traveling masyarakat 2023.
Minat traveling masyarakat 2023. Sushiman

Perencanaan dan Durasi Traveling

Sekitar 27 persen responden merencanakan perjalanan sekitar 3–7 hari sebelum keberangkatan. Disusul hampir 24 persen responden merencanakan perjalanan 1–2 minggu sebelum keberangkatan.

Sementara 23 persen responden lainnya merencanakan perjalanannya dalam waktu 1–3 hari. Mayoritas responden mengutamakan pencarian referensi harga hotel dan tiket transportasi (sebesar 85 persen), serta variasi tempat wisata dan kuliner di destinasi tujuan (sebesar 67 persen) dalam perencanaan traveling

Temuan tersebut memperlihatkan keterkaitan perencanaan terhadap durasi traveling masyarakat yang cenderung singkat dengan intensitas banyak.

Selain itu, masyarakat Indonesia cukup sensitif dengan harga tiket transportasi dan akomodasi sehingga menjadikan keduanya sebagai bahan pertimbangan utama untuk traveling.

Dalam melakukan pemesanan untuk perjalanan, pemesanan melalui Online Travel Agent (OTA) diminati oleh 87 persen responden survei. Di sisi lain, sekitar 38 persen responden juga mengandalkan aplikasi atau situs resmi hotel dan penyedia layanan perjalanan lainnya untuk kebutuhan traveling mereka.

“Kehadiran OTA diminati masyarakat Indonesia karena menawarkan segudang kemudahan dalam melakukan traveling yang sesuai preferensi hanya dengan satu aplikasi. Proses yang ditawarkan pun cepat, sederhana, dan terjangkau,baik dari variasi produk, fitur, metode pembayaran hingga promo yang menguntungkan,” papar Ryan.

Pengalokasian Budget untuk Traveling

Mayoritas responden atau sekitar 82 persen, mengalokasikan budget secara rinci untuk kebutuhan traveling, mencakup biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, dan kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Baju Kompres Viral di TikTok, Bisa Jadi Solusi Hemat Tas saat Traveling

Adapun rentang alokasi budget yang dikeluarkan responden untuk satu kali perjalanan yaitu sekitar Rp1 juta–Rp3 juta (sebesar 36 persen) dan Rp3 juta–Rp5 juta (sebesar 25 persen). 

Dengan dominannya rentang budget Rp1 juta sampai Rp5 juta, Pegipegi melihat fenomena frugal travel (yang salah satu prinsipnya bepergian dengan biaya mini) akan menjadi tren masa depan industri pariwisata.

Hal ini didukung dengan temuan sebelumnya dalam penelitian Pegipegi terhadap harga median hotel, di mana pengeluaran untuk akomodasi berkisar direntang Rp250.000 hingga Rp500.000.

Oleh karena itu, banyak layanan akomodasi yang menawarkan harga inap per malam di rentang tersebut.

Destinasi Domestik dan Internasional Populer

Berdasarkan data internal Pegipegi, destinasi domestik populer di tahun 2022 adalah Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Malang, Bali, Semarang, Surabaya, Bogor, Solo, Banjarmasin, Medan, Makassar, Batam, dan Pekanbaru.

Tren destinasi domestik ini masih mirip dengan data Travel Report 2021 lantaran kota-kota ini memiliki beragam destinasi menarik dengan dukungan layanan akomodasi serta akses transportasi yang memadai dan bervariasi.

Di sisi lain, pulihnya kondisi dan fleksibilitas regulasi perjalanan pasca-pandemi di Indonesia membuat pola pergerakan perjalanan travelers menjadi lebih luas. 

Sedangkan untuk destinasi internasional adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang, dan Australia.

Perjalanan internasional mulai diminati masyarakat seiring dibukanya perbatasan sejumlah negara serta regulasi perjalanan yang semakin fleksibel untuk para turis.

Baca Juga: Persiapan Libur Tahun Baru, Ini Sederet Promo Liburan Murah ke Luar Negeri

(*)

 

 



REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029