Premium Core adalah kategori brand mewah yang dibanderol dengan harga lebih tinggi, yaitu di bawah 5.000 dolar AS (setara Rp76,6 juta).
Kebanyakan jenama yang masuk dalam kategori ini adalah golongan perhiasan mewah, seperti Chopard, Rolex, Cartier, Bulgary, Omega, Tag Heuer hingga perhiasan Tiffany kecuali dari material silver.
Dalam piramida ini pula rumah mode Hermes masuk dalam kategori antara Premium Core dengan Superpremium. Apa itu kategori Superpremium?
Superpremium adalah kategori brand mewah yang membanderol produk-produk mereka dengan harga tinggi, yaitu di bawah 50.000 dolar AS (setara Rp766 juta).
Adapun jenama yang masuk dalam kategori Superpremium adalah Patek Phillipe, Bottega Veneta hingga Breguet.
Di atas Superpremium ada Ultra High End yang merupakan kategori brand mewah dengan harga fantastis.
Jenama-jenama yang masuk dalam kategori hierarki ini pun terdengar asing dalam telinga awam, karena penggunanya juga sangat spesifik dan tidak mudah ditemukan.
Jika Ultra High End dianggap sudah paling mahal, maka kamu salah karena dalam tingkat paling atas ada kategori Bespoke.
Bespoke adalah kategori barang mewah yang tidak dikategorikan dari harga, tapi dinilai sangat tinggi karena hanya dibuat apabila dipesan terlebih dahulu.
Baca Juga: ITZY Resmi Jadi Brand Ambassador Global Charles & Keith Terbaru
Menurut beberapa isu, mereka yang membeli produk dari brand dalam kategori Bespoke biasanya adalah masyarakat golongan 'old money' atau dari golongan bangsawan kaya raya selama beberapa generasi.
"Kategori Ultra High End dan Bespoke adalah segmen tanpa batas di mana semua impian (dan harga) paling gila bisa menjadi kenyataan," ujar Rambourg.
Lantas bagaimana dengan kategori hierarki brand mewah dari tas Charles & Keith yang viral di TikTok?
Rata-rata dari harga produk-produk Charles & Keith seperti yang tertera di laman resminya adalah Rp 1 jutaan.
Maka bisa dikatakan bahwa Charles & Keith termasuk dalam golongan Everyday Luxury menurut piramida hierarki Rambourg.
(*)