"Contohnya, jika dahulu teknik pengambilan ginjal donor dilakukan dengan cara nefrektomi terbuka, sekarang dilakukan dengan metode laparoskopi yang sangat bermanfaat bagi pendonor," lanjutnya Prof. Endang.
Keunggulan Transplantasi Ginjal
Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K), Ketua ASRI Urology Center (AUC) menerangkan jika dibandingkan dengan hemodialiasis kronik, tindakan transplantasi ginjal memiliki keunggulan dalam beberapa hal yakni:
- Memperpanjang angka harapan hidup
- Memperbaiki kualitas hidup
- Efisiensi total pembiayaan jangka panjang.
Prosedur Transplantasi Ginjal
Dokter Nur Rasyuda mengungkap transplantasi ginjal di Indonesia telah dilakukan sejak 1977, namun baru berkembang pesat pada tahun 2011, sampai saat ini telah dilakukan lebih dari 1.200 kasus.
Sayangnya, jumlah tersebut sangat kecil bila dibandingkan populasi penderita gagal ginjal kronis.
"Awalnya, prosedur dilakukan dengan memasukkan alat laparaskopi melalui rongga perut (peritoneum di mana terdapat usus dan organ-organ lain), kemudian membuka ruangan belakang tempat ginjal berada," terang dr. Nur Rasyid.
Seiring berjalannya waktu, sejak 2018 dikembangkan teknik baru, yakni laparaskopi langsung ke lokasi ginjal (retroperitoneal).
"Hal ini membutuhkan keterampilan yang lebih baik dari operator, namun memberikan keuntungan yaitu komplikasi yang lebih rendah bagi pendonor," pungkas dr. Nur Rasyid.
Baca Juga: Ini Alasan Saksi Ahli BPOM Mampu Percepat Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut di Indonesia
(*)