Dokter Gizi Bagikan 3 Tips Pola Makan Sehat, Mudah Diterapkan

Parapuan.co - Hari Gizi Nasional yang diperingati pada 25 Januari menjadi momentum tepat untuk mengingatkan banyak orang mengenai pentingnya gizi bagi tubuh.

Pasalnya dengan menerapkan pola makan sehat dan bergizi, Kawan Puan akan lebih bugar, sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit.

Lantas, pola makan sehat dan bergizi seperti apa yang dimaksud?

Dalam acara offline media gathering bertajuk "Tokopedia dan Ahli Gizi Bicara Tren Makanan Kekinian nan Sehat", di Blue Jasmine Jakarta, Selasa, (24/1/2023), dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK selaku dokter gizi membagikan tiga tips mudah menerapkan pola makan gizi seimbang.

1. Mengutamakan Bahan Pangan Lokal

Menurut dr. Juwalita, tips pola makan sehat bisa dimulai dengan mengutamakan bahan pangan lokal.

"Berdayakan dahulu sumber bahan makanan yang ada di sekitar kita dan mudah dicari sehari-hari," paparnya.

Ia mengungkap bahwa sumber karbohidrat itu tak hanya nasi, sebab di Indonesia mudah sekali ditemukan umbi-umbian atau makanan berbahan singkong.

Perlu diketahui pula bahwa ada sumber pangan lokal yang bisa dimanfaatkan masyarakat Indonesia yakni modified cassava flour (mocaf) yang bebas gluten.

Selain itu, Indonesia juga kaya akan sumber makanan nabati seperti sayur-sayuran dan olahan kedelai.

Sumber makanan ini juga cocok untuk para vegan serta vegetarian.

2. Pilih Bahan Pangan Sesuai Kriteria Gizi Seimbang

Penting sekali bagi Kawan Puan untuk menerapkan gizi seimbang pada setiap makanan yang akan dikonsumsi.

"Agar pola makan lebih seimbang, perhatikan asupan serat terutama dari sayur dan buah," ujar dr. Juwalita.

Sangat disarankan oleh dr. Juwalita untuk membatasi asupan gula, garam, dan minyak, serta rajin memantau berat badan.

"Pastikan mengonsumsi makanan dalam kadar seimbang, yakni antara sumber energi, lauk pauk, sayuran dan buah," lanjut dr. Juwalita.

3. Perbanyak Protein Hewani dan Nabati

Kawan Puan harus tahu kalau menurut Kemenkes RI, standar angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah 60 gram per hari untuk perempuan dan 65 gram per hari untuk laki-laki.

Selaku dokter spesialis gizi, dr. Juwalita mengungkap kalau protein diperlukan tubuh untuk mengganti sel-sel yang rusak.

Memilih protein pun tak hanya dari hewani, tapi juga bisa nabati.

"Indonesia terkenal dengan sumber protein nabati, mulai dari tahu, tempe, kacang-kacangan dan lain-lain," pungkas dr. Juwalita.

Melalui pemaparan dari dr. Juwalita di atas, pastikan Kawan Puan menerapkan ketiga pola makan di atas ya agar hidup lebih sehat.

(*)