Jamie Kohn, direktur riset di bagian Sumber Daya Manusia Gartner menjelaskan beberapa persiapan tersebut.
Selain riset, orang cenderung akan membangun sendiri jaringan atau relasinya dan bertemu dengan orang-orang yang berada di peran/jabatan ydiinginkan.
Ketika sedang melindungi karier, seseorang juga akan memperbarui resume dan/atau CV mereka yang ada di akun LinkedIn atau situs pencarian kerja lainnya.
Tak jarang, mereka juga menghubungi perekrut untuk mendiskusikan peluang kerja potensial.
Lantas, mengapa orang melakukan career cushioning walau masih bekerja di posisinya sekarang?
Di tengah maraknya PHK pada masa resesi global seperti saat ini, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan seseorang mengalami lay off.
Profesor di Departemen Ekonomi & Analisis Bisnis Universitas New Haven, Brian Marks menuturkan bahwa career cushioning bukanlah sesuatu yang baru.
Justru, menurutnya career cushioning perlu dilakukan ketika seseorang masih mempunyai pekerjaan.
Baca Juga: Suka Pindah-Pindah Kerja, Kenali Apa Itu Job Hopping serta Alasannya
"Saya selalu memberi tahu orang-orang bahwa waktu terbaik untuk mendapatkan pekerjaan baru adalah saat memiliki pekerjaan saat ini," kata Brian Marks.
Jadi bila ditanya apakah career cushioning perlu? Kawan Puan bisa melakukannya apabila merasa harus melindungi karier dan mengantisipasi PHK.
Mudah-mudahan informasi mengenai apa itu career cushioning menambah wawasanmu, ya.
(*)