Parapuan.co - Kawan Puan, menghabiskan waktu jauh dari anak bisa jadi sangat berat baik bagimu maupun buah hati.
Namun bagi ibu bekerja, berpisah untuk beberapa jam setiap hari dari buah hati tidak bisa dihindarkan lagi.
Ketika buah hati menangis karena jauh darimu mereka mungkin sedang mengalami separation anxiety.
Separation anxiety ialah kecemasan akan perpisahan yang paling sering terjadi pada bayi usia 6 bulan sampai balita umur 3 tahun.
Lantas, apakah anak hanya akan menangis jika mengalami separation anxiety?
Simak dulu berbagai tanda anak mengalami separation anxiety sebagaimana dikutip dari laman UNICEF berikut ini!
1. Anak Semakin Lengket Padamu
Saat anak merasakan tanda-tanda kamu akan berangkat bekerja, misalnya kamu terlihat sudah ganti baju dan siap-siap, mereka bakal lebih manja.
Anak semakin lengket, menempel padamu, dan bisa jadi mengamuk ketika kamu melepaskan pelukan atau gendongan.
Baca Juga: Mengenal Kangaroo Care, Cara Gendong Bayi dengan Kontak Kulit ke Kulit
Terkadang saat menempel padamu, anak-anak juga merengek sehingga membuatmu tidak tega bila meninggalkan mereka.
2. Menangis atau Menempel dalam Situasi Baru
Tanda berikutnya buah hati mengalami separation anxiety yaitu mereka akan menangis atau menempel saat berada di tempat atau situasi berbeda.
Misalnya kamu mengajaknya ke tempat asing seperti daycare, anak bakal langsung menempel enggan berpisah darimu.
Umumnya, ini dialami si Kecil sampai umur 2 hingga 3 tahun karena mereka belum terbiasa.
3. Menolak Tidur Tanpa Ditemani
Kalau kamu sudah membiasakan anak tidur sendiri, saat mengalami kecemasan akan perpisahan mereka bakal enggan tidur tanpa kamu temani.
Bila ada pengasuh, anak bahkan tidak mau tidur tanpa ditemani meski sebelumnya sudah terbiasa, lho.
Sementara jika kamu terbiasa menemani anak tidur, mereka bakal merasa gelisah dan terbangun ketika kamu bangkit dari kasur.
Baca Juga: 6 Cara Menidurkan Bayi saat Bepergian, Kuncinya Buat Ia Nyaman
4. Menangis di Malam Hari
Tanda lainnya terlihat jika anak sudah terbiasa tidur di kamar terpisah dari orang tua, terutama pada malam hari.
Jika sebelumnya si Kecil baik-baik saja, tetapi tiba-tiba sering terbangun dan menangis di malam hari, ini bisa jadi tanda ia mengalami separation anxiety.
Meski awalnya terasa mengkhawatirkan, separation anxiety atau kecemasan akan perpisahan sangat wajar terjadi pada bayi.
Pastikan kamu memperlakukan buah hati dengan penuh kasih sayang, karena apa yang dialaminya akan berkurang dan hilang perlahan.
Jika sampai lebih dari usia 3 tahun si kecil masih mengalami kondisi tersebut, barulah kamu perlu berkonsultasi dengan dokter anak.
Nah, itulah tadi informasi mengenai tanda-tanda anak mengalami separation anxiety.
Semoga berguna dan menambah wawasanmu ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Bolehkah Membiarkan Bayi Menangis sampai Tertidur? Ini Jawaban Dokter Anak
(*)