Postcoital Dysphoria, Rasa Sedih Setelah Lakukan Hubungan Suami Istri

Saras Bening Sumunar - Senin, 30 Januari 2023
Apa itu postcoital dysphoria yang terjadi setelah hubungan suami istri?
Apa itu postcoital dysphoria yang terjadi setelah hubungan suami istri? grinvalds

"Fluktuasi hormonal yang mungkin dialami orang hamil pasca persalinan atau pasca melahirkan dapat menyebabkan postcoital dysphoria," tambah Wendhasa.

Ia juga menambahkan bahwa seseorang yang mungkin menjadi korban pelecehan saat masa kanak-kanak juga rentan mengalami kondisi semacam ini.

"Terutama pelecehan seksual masa kanak-kanak," tambahnya.

"Jika seseorang memiliki riwayat pelecehan emosional, psikologis atau fisik, maka mereka mungkin lebih membenci seks atau pengalaman seksual, terutama jika mereka merasa tidak memiliki kendali penuh atas pengalaman ini," jelas Wendhasa.

Meskipun kondisi ini umum dirasakan oleh perempuan, namun postcoital dysphoria juga perlu mendapatkan perhatian khusus jika menunjukkan tanda-tanda tertentu.

Contohnya adalah Kawan Puan terus merasakan kesedihan secara intens setelah melakukan seks.

Lebih parahnya, kamu enggan bercinta dengan pasangan.

Jika kondisi ini terjadi, segera hubungi profesional misalnya konselor atau terapis seks ya, Kawan Puan.

Itu beberapa hal yang perlu Kawan Puan tahu terkait postcoital dysphoria dalam hubungan suami istri.

Apakah kamu pernah mengalaminya?

Baca Juga: Gairah Hubungan Suami Istri Berbeda? Begini Cara Bijak Mengatasinya

(*)

Sumber: Cosmopolitan
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Diperkosa, Kenapa Anak Masih Rentan Jadi Korban Kekerasan?