Pilih yang Bebas BPA, 6 Tips Bijak Minum Air Putih untuk Ginjal Sehat

Maharani Kusuma Daruwati - Minggu, 5 Februari 2023
Bijak minum air putih untuk kesehatan ginjal.
Bijak minum air putih untuk kesehatan ginjal. pixabay.com

Parapuan.co - Minum air putih baik untuk menjaga kesehatan ginjal.

Tidak dengan minum banyak air, namun Kawan Puan harus menjadi "bijak air" untuk ginjal sehat.

Ini berarti minum air dalam jumlah yang tepat. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa setiap orang harus minum delapan gelas air per hari, tetapi karena setiap orang berbeda, kebutuhan air setiap orang akan berbeda.

Berapa banyak air yang kamu butuhkan didasarkan pada perbedaan usia, iklim, intensitas olahraga, serta kondisi kehamilan, menyusui, dan penyakit.

Sekitar 60-70% dari berat badanmu terdiri dari air, dan setiap bagian tubuh membutuhkan air untuk berfungsi dengan baik. 

Air membantu ginjal membuang limbah dari darah dalam bentuk urine. Air juga membantu menjaga pembuluh darah tetap terbuka sehingga darah dapat mengalir dengan bebas ke ginjal, dan mengantarkan nutrisi penting ke ginjal. 

Tetapi jika kamu mengalami dehidrasi, sistem pengiriman ini lebih sulit bekerja. 

Dehidrasi ringan dapat membuatmu merasa lelah, dan dapat mengganggu fungsi normal tubuh. 

Dehidrasi yang parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal, jadi penting untuk minum cukup saat bekerja atau berolahraga dengan sangat keras, dan terutama dalam cuaca yang hangat dan lembap.

Berikut adalah 6 tips untuk memastikan kamu minum cukup air dan menjaga kesehatan ginjal, seperti dikutip dari Kidney.org:

Baca Juga: 5 Tips Sederhana Menjaga Kesehatan Ginjal, Bisa Dilakukan Setiap Hari

1. Tidak Harus 8 Gelas

Tidak ada aturan keras dan cepat bahwa setiap orang membutuhkan 8 gelas air sehari. Ini hanya rekomendasi umum berdasarkan fakta bahwa kita terus menerus kehilangan air dari tubuh kita, dan kita membutuhkan asupan air yang cukup untuk bertahan hidup dan jumlah yang optimal untuk berkembang. 

Institute of Medicine memperkirakan bahwa pria membutuhkan sekitar 13 gelas (3 liter) cairan setiap hari, dan perempuan membutuhkan sekitar 9 gelas (2,2 liter) cairan setiap hari.

2. Lebih Sedikit Lebih Baik

Jika kamu mengalami gagal ginjal (alias penyakit ginjal stadium akhir), ada baiknya untuk minum lebih sedikit air.

Ketika ginjal gagal, orang tidak mengeluarkan cukup air, jika ada sama sekali. Bagi mereka yang menerima perawatan dialisis, air sebenarnya harus sangat dibatasi.

3. Kemungkinan Minum Terlalu Banyak Air

Meskipun hal ini tidak umum terjadi pada rata-rata orang, atlet ketahanan seperti pelari maraton dapat meminum air dalam jumlah besar dan dengan demikian mengencerkan kadar natrium dalam darah mereka, mengakibatkan kondisi berbahaya yang disebut hiponatremia.

Baca Juga: 4 Olahraga untuk Kesehatan Ginjal, Tunjang Kualitas Hidup Lebih Baik

4. Urine Bisa Jadi Pertanda

Bagi kebanyakan orang, "bijaksana air" berarti minum cukup air atau cairan sehat lainnya, seperti jus tanpa pemanis atau susu rendah lemak untuk memuaskan dahaga dan menjaga agar urin Anda tetap kuning muda atau tidak berwarna.

Jika urinemu berwarna kuning tua, ini menunjukkan bahwa kamu mengalami dehidrasi. Kamu harus menghasilkan sekitar 1,5 liter urine setiap hari (sekitar 6 cangkir).

5. H2O Membantu Nencegah Batu Ginjal dan ISK.

Batu ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK) adalah dua kondisi medis umum yang dapat melukai ginjal, dan untuk itu hidrasi yang baik sangat penting. Batu ginjal tidak mudah terbentuk bila tersedia cukup air untuk mencegah kristal pembentuk batu saling menempel. 

Air membantu melarutkan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih, membuatnya lebih efektif. Minum cukup air juga membantu menghasilkan lebih banyak urin, yang membantu membuang bakteri penyebab infeksi.

6. Waspadai Pil dan Prosedur 

Minum air ekstra dengan obat tertentu atau sebelum dan sesudah prosedur dengan pewarna kontras dapat membantu mencegah kerusakan ginjal. 

Baca label obat dan ajukan pertanyaan sebelum menjalani prosedur medis yang melibatkan pewarna kontras. Selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan terlebih dahulu, terutama jika sedang dalam pembatasan cairan.

Baca Juga: Ini Deretan Sayuran yang Baik untuk Pengidap Penyakit Ginjal

Untuk memenuhi kebutuhan air harian, Kawan Puan juga harus memperhatikan kualitas air yang diminum setiap hari.

Saat ini masyarakat pada umumnya rata–rata menggunakan air minum dalam kemasan.

Sementara itu masih ada persoalan tentang air minum dalam galon polikarbonat yang mengandung BPA. Sudah banyak juga negara luar yang sudah melarang dalam penggunanaan bahan kimia BPA pada kemasan bahan pangan.

Persoalan ini sekrang sudah menjadi masalah tingkat nasional.

Di Indonesia sendiri BPOM juga sudah berusaha untuk mendesak penggunakan bahan kimia BPA agar tidak di gunakan ke dalam kemasan air minum dalam kemasan.

Zat kimia BPA atau disebut juga Bisphenol A adalah zat kimia yang di gunakan untuk membuat plastik mengeras yang mana bahan ini banyak di gunakan dalam produksi industri plastik polikarbonat.

Biasanya produk yang menggunakan bahan BPA ini di kenal dengan kekuatannya dan bisa di pakai berulang.

Namun apabila proses setelah produksi kurang di perhatikan, bukan tidak munkin bahan pangan yang di kemas akan tercemar BPA berlebih.

Misal proses pengankutan galon dari pabrik menuju konsumen terkena langsung paparan sinar matahari atau bahkan galon di banting saat meletakkannya.

Baca Juga: Bahaya BPA dalam Air Minum dalam Kemasan, Ini Penjelasan Ahli

Anwar Daud, salah satu guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) mengungkap beberapa hasil penelitian internasional tentang bahayanya zat kimia BPA terhadap lingkungan dan manusia.

Ia menyebut bahwa apabila bahan pangan yang tercemar zat BPA berlebih dan di komsumsi akan menyebabkan terganggunya sistem kardiovaskular dan sistem reproduksi dan bahkan bisa mengganggu perkembangan otak.

"Kelebihan zat BPA juga akan mengakibatkan gangguan ginjal, diabetes, sampai kanker," terang Anwar Daud, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima PARPUAN.

Dengan banyaknya masalah yang diakibatkan oleh zat BPA ini pada kemasan pangan, banyak ahli kesehatan yang menyarankan untuk mengurangi penggunaan produk yang mengandung BPA.

Kawan Puan bisa beralih ke produk yang bebas BPA. Salah satunya yaitu produk air minum CLEO.

Kemasan yang di gunakan untuk menampung air minum CLEO Free BPA dengan desain eco shape dan tentunya akan lebih ramah lingkungan.

Sehingga air akan sangat aman di konsumsi dan terjaga kualitasnya, selain itu juga mendukung pelestarian lingkungan hidup.

Melisa Patricia selaku Wakil Direktur Utama PT. Sariguna Primatirta Tbk dalam keterangan pers menyebutkan bahwa dengan masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan serta produk berkualitas akan membuat mereka lebih memilih serta memilah lagi makanan serta minuman yang di konsumsi dan selanjutnya akan berdampak kepada meningkatnya konsumsi air minum dalam kemasan.

"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang FMCG, CLEO fokus pada pemenuhan air minum dalam kemasan khususnya pada produk galon," imbuh Melisa Patricia dalam keterangan pers tersebut.

Selain galon yang sudah bebas dari zat BPA, CLEO juga menyediakan air minum yang murni dengan menggunakan teknologi yang di sebut nano-filtrasi, sehingga akan menghasilkan air minum yang 20 kali lebih murni dengan kadar TDS di bawah 10 ppm yang selanjutnya akan sangat baik jika di konsumsi untuk kebutuhan sehari–hari.

Air minum CLEO juga memiliki rasa yang ringan jika di banding dengan produk lain, sehingga akan membuatnya aman untuk kesehatan tubuh serta ginjal.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER WELLNESS: Bahaya Revenge Porn bagi Kesehatan Mental hingga Bisakah Anak-Anak Terima Transplantasi Ginjal?

(*)

 

Sumber: kidney.org
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru