Kendati demikian, menurut Irfan, tetap perlu ada sejumlah pertimbangan untuk semakin mematangkan aturan yang memungkinkan pramugari muslim berhijab bertugas di udara.
Masih ditambahkan olehnya bahwa perlu ada kajian yang lebih komprehensif perihal penyesuaian seragam awak kru, baik dari aspek operasional maupun hal penunjang lainnya.
"Oleh karenanya, saat ini Garuda Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai stakeholder terkait untuk memastikan kesiapan penggunaan jilbab bagi pramugari Garuda Indonesia dapat dilandasi oleh kebijakan operasional yang komprehensif," ungkap Irfan.
Dan hingga berita ini diturunkan, sayangnya belum diketahui pasti kapan pilihan penggunaan hijab bagi awak pesawat Garuda Indonesia bisa benar-benar terealisasikan.
Lantas, bagaimana dengan aturan berpakaian untuk pramugari di perusahaan maskapai penerbangan lainnya di Indonesia?
Diketahui, beberapa maskapai penerbangan nasional lainnya sudah inklusif dalam menerapkan aturan berpakaian.
Misalnya Citilink, yang diketahui pramugarinya diperbolehkan untuk mengenakan jilbab ketika bertugas di udara.
View this post on Instagram
Begitu juga dengan Sriwijaya Air, yang diberitakan sudah memperbolehkan pramugarinya untuk mengenakan jilbab.
Maka tentu diharapkan ke depannya akan semakin banyak maskapai penerbangan Indonesia yang menghadirkan ruang kerja yang lebih inklusif bagi karyawannya, tak terkecuali para pramugari agar diperbolehkan untuk mengenakan hijab.
(*)
Baca Juga: Inspirasi Gaya Hijab ala Artis agar Tampil Stylish saat Ramadan 2023