Servis Berkala 20.000 KM
Jika mobil kamu sudah mencapai 20.000 km, maka kembali harus menjalani servis mobil. Saat pemeriksaan ini, maka komponen yang dicek akan lebih banyak dan beberapa komponen perlu dilakukan penggantian.
Pengecekan dilakukan mulai dari sistem pengereman, penggantian filter udara, penggantian busi, dan penggantian filter AC, serta penggantian oli mesin, oli transmisi dan oli gardan.
Di bagian mesin, klep akan dilakukan setting ulang beserta throttle body, kalibrasi idle mesin. Sementara itu, di bagian kaki-kaki dilakukan pengecekan suspensi serta spooring dan balancing.
Dalam pemeriksaan ini, kondisi ban juga akan dicek. Biasanya, kamu disarankan mengganti ban jika sudah mulai tipis.
2. Tune Up Mobil
Servis mobil yang dilakukan tidak hanya berdasarkan odometer mencapai kilometer tertentu saja, tetapi juga harus menjalani tune up mobil.
Tune up atau mengatur kembali alias mengembalikan performa mobil seperti awal dilakukan dengan menjalani penyetelan ulang dan membersihkan komponen yang ada di mesin agar performa meningkat.
Sebenarnya, tune up mobil ini tidak berbeda jauh dengan servis kendaraan.
Hanya saja, lingkup pekerjaan dari tune up lebih banyak dan lama. Tune up mobil ini biasanya dilakukan setiap tahun sekali atau saat mobil sudah dirasa tidak nyaman dikendarai.
3. Jangan Lupa Lengkapi dengan Asuransi Mobil
Karena biaya servis dan tune up mobil tidak murah, maka hal paling utama saat memiliki kendaraan adalah melengkapinya dengan asuransi mobil.
Asuransi mobil menjadi salah satu produk asuransi yang memberikan proteksi terhadap kerugian atau kerusakan pada kendaraan bermotor sesuai dengan ketentuan dalam polis.
Untuk jenis-jenisnya sendiri adalah asuransi mobil All Risk atau komprehensif dan asuransi Total Loss Only (TLO).
Asuransi mobil All Risk memberikan proteksi secara menyeluruh, sedangkan asuransi TLO hanya memberikan proteksi sebagian dari asuransi comprehensive.
Baca Juga: 4 Hidden Gem di Solo, Cocok Jadi Lokasi Ngabuburit Ramadan 2023
(*)