Togi Junice menyatakan bahwa BPOM telah melakukan langkah-langkah responsif, profesional yang berbasiskan Sains, dengan data pendukung yang lengkap.
Selanjutnya BPOM telah melakukan langkah investigasi, penelusuran, pengambilan, dan pengujian sampel, serta pemeriksaan ke sarana produksi.
Ia menegaskan bahwa BPOM telah melakukan penelusuran dan pengujian sampling terhadap sejumlah sampel pada tanggal 2 dan 3 Februari 2023.
"Sampel pertama, obat sisa pasien, sampel sirup dari peredaran, sampel sirup dari tempat produksi dengan nomor batch yang sama dari sampel yang dikonsumsi oleh pasien," ujarnya.
Selain itu, BPOM juga menggunakan sampel obat sirup dengan batch yang berdekatan dengan sampel sirup sisa obat pasien, sampel bahan baku sorbitol yang digunakan dalam proses produksi, dan sampel sirup lain dengan bahan baku yang menggunakan nomor batch sama.
"Sebagai bagian dari proses investigasi, BPOM juga telah melakukan pemeriksaan pada 3 Februari 2023 ke sarana produksi terkait pembuatan obat yang baik, yang meliputi aspek penting penjaminan mutu antara lain, pengujian mutu bahan baku dan sirup onat, proses produksi, kualifikasi pemasok, termasuk pemastian rantai pasok," papar Togi.
3. Mitos atau Fakta, Payudara Besar Lebih Berisiko Kanker Payudara?
Ada berbagai informasi yang beredar mengenai risiko munculnya kanker payudara pada perempuan.
Baca Juga: Bra Berkawat Picu Kanker Payudara? Mitos atau Fakta, Ini Kata Ahli
Salah satu informasi yang beredar di masyarakat yakni perempuan dengan buah dada besar, lebih memiliki risiko tinggi mengalami kanker payudara.
Tentunya, informasi tersebut membuat kita sebagai perempuan menjadi takut. Apakah kita termasuk yang risiko tinggi atau bukan.
Berdasarkan data Globocan 2021, kanker payudara menjadi kanker nomor satu yang diderita masyarakat Indonesia.
Dengan kata lain, kanker payudara jadi momok tersendiri bagi perempuan.
Lantas, benarkah payudara besar lebih berisiko mengalami kanker payudara?
Dr. dr. Samuel Haryono, Sp.B (K) Onk, Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi dalam acara bertajuk Meminimalisasi Kesenjangan dalam Perawatan Pasien Kanker serta Menekankan Kesetaraan Pasien dalam Mendapatkan Layanan Medis pun turut menanggapi mitos-mitos seputar kanker payudara.
Saat ditemui PARAPUAN di Aryaduta Suites (7/2/2023), dr. Samuel menyatakan ukuran payudara tidak berkaitan dengan risiko kanker payudara.
"Sudah disampaikan berkali-kali, payudara besar itu enggak ada hubungannya dengan kanker payudara," tegasnya.
Baca Juga: 4 Fakta Penting Rekonstruksi Payudara, Sudah Ada di Indonesia
(*)