Parapuan.co - Berikut ini sederet berita terpopuler di kanal Wellness, Kamis (9/2/2023).
Mulai dari wajah baru Solo Technopark, hingga pernyataan dari BPOM soal obat sirup.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasan berikut ini, Kawan Puan.
1. Bisa Jadi Tempat Wisata Edukasi, Tengok Wajah Baru Solo Technopark
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, meresmikan wajah baru Kawasan Sains dan Teknologi di Solo Technopark yang akan menjadi pusat kolaborasi dengan ekosistem teknologi yang mumpuni di Jawa Tengah pada Senin (6/2/2023).
Pembaruan kawasan ini juga menjadikan Solo Technopark sebagai ikon dan landmark Kota Solo yang diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia, khususnya mempersiapkan putra-putri daerah menuju persaingan era teknologi.
Revitalisasi Solo Technopark menghadirkan sejumlah fasilitas baru seperti lapangan futsal dan basket untuk berolahraga, boulevard air mancur yang menjadi area komunal terbuka, dan Gedung Sembrani serta Gumarang sebagai pusat inovasi.
Fasilitas Terbaru di Kawasan Sains dan Teknologi Solo Technopark
Solo Technopark telah menjadi rumah dari inovasi dan teknologi melalui kolaborasi strategis.
Baca Juga: 4 Hidden Gem di Solo, Cocok Jadi Lokasi Ngabuburit Ramadan 2023
Selama setahun terakhir, berbagai fasilitas dihadirkan hasil dari kolaborasi dengan berbagai perusahaan teknologi global seperti Shopee yang menghadirkan Shopee Solo Creative & Innovation Hub, Garena dengan Gaming & Community Hub, GoTo yang menghadirkan UMKM Center, ACER yang menghadirkan Game Working Space pertama di Indonesia, Bank Mandiri dengan Digital Box untuk melayani pelanggan secara branchless dan Mandiri Digipreneur Hub, serta dukungan dari SKK Migas dengan KKKS di Indonesia membentuk Oil and Gas Skill Centre of Indonesia (OGSCI).
Untuk menunjang fungsi Kawasan Sains dan Teknologi Solo Technopark yang terletak di Jl. Ki Hajar Dewantara No.19 Kota Solo.
Kawan Puan pun bisa mengunjungi tempat ini untuk karena dibuka untuk, masyarakat umum.
Bisa jadi tempat wisata edukasi, Kawan Puan dapat berkunjung dan menggunakan seluruh fasilitas baru yang tersedia secara gratis di Kawasan Sains dan Teknologi ini.
2. BPOM Tegaskan Obat Sirup yang Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut Aman
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan bahwa obat sirup yang dikonsumsi pasien gagal ginjal akut terbukti aman.
Pasalnya, salah satu obat sirup yakni Praxion diduga jadi penyebab munculnya kasus gagal ginjal akut.
Dalam konferensi pers virtual BPOM, Rabu, (8/2/2023), Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor BPOM RI, Apt Dra Togi Junice Hutadjulu, MHA mengungkap setelah melakukan investigasi pada 2 dan 3 Februari 2023, obat sirup yang diduga jadi penyebab gagal ginjal terbukti aman.
Baca Juga: Obat Sirup Diduga Jadi Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak, Titi Kamal Ungkap Hal Ini
Togi Junice menyatakan bahwa BPOM telah melakukan langkah-langkah responsif, profesional yang berbasiskan Sains, dengan data pendukung yang lengkap.
Selanjutnya BPOM telah melakukan langkah investigasi, penelusuran, pengambilan, dan pengujian sampel, serta pemeriksaan ke sarana produksi.
Ia menegaskan bahwa BPOM telah melakukan penelusuran dan pengujian sampling terhadap sejumlah sampel pada tanggal 2 dan 3 Februari 2023.
"Sampel pertama, obat sisa pasien, sampel sirup dari peredaran, sampel sirup dari tempat produksi dengan nomor batch yang sama dari sampel yang dikonsumsi oleh pasien," ujarnya.
Selain itu, BPOM juga menggunakan sampel obat sirup dengan batch yang berdekatan dengan sampel sirup sisa obat pasien, sampel bahan baku sorbitol yang digunakan dalam proses produksi, dan sampel sirup lain dengan bahan baku yang menggunakan nomor batch sama.
"Sebagai bagian dari proses investigasi, BPOM juga telah melakukan pemeriksaan pada 3 Februari 2023 ke sarana produksi terkait pembuatan obat yang baik, yang meliputi aspek penting penjaminan mutu antara lain, pengujian mutu bahan baku dan sirup onat, proses produksi, kualifikasi pemasok, termasuk pemastian rantai pasok," papar Togi.
3. Mitos atau Fakta, Payudara Besar Lebih Berisiko Kanker Payudara?
Ada berbagai informasi yang beredar mengenai risiko munculnya kanker payudara pada perempuan.
Baca Juga: Bra Berkawat Picu Kanker Payudara? Mitos atau Fakta, Ini Kata Ahli
Salah satu informasi yang beredar di masyarakat yakni perempuan dengan buah dada besar, lebih memiliki risiko tinggi mengalami kanker payudara.
Tentunya, informasi tersebut membuat kita sebagai perempuan menjadi takut. Apakah kita termasuk yang risiko tinggi atau bukan.
Berdasarkan data Globocan 2021, kanker payudara menjadi kanker nomor satu yang diderita masyarakat Indonesia.
Dengan kata lain, kanker payudara jadi momok tersendiri bagi perempuan.
Lantas, benarkah payudara besar lebih berisiko mengalami kanker payudara?
Dr. dr. Samuel Haryono, Sp.B (K) Onk, Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi dalam acara bertajuk Meminimalisasi Kesenjangan dalam Perawatan Pasien Kanker serta Menekankan Kesetaraan Pasien dalam Mendapatkan Layanan Medis pun turut menanggapi mitos-mitos seputar kanker payudara.
Saat ditemui PARAPUAN di Aryaduta Suites (7/2/2023), dr. Samuel menyatakan ukuran payudara tidak berkaitan dengan risiko kanker payudara.
"Sudah disampaikan berkali-kali, payudara besar itu enggak ada hubungannya dengan kanker payudara," tegasnya.
Baca Juga: 4 Fakta Penting Rekonstruksi Payudara, Sudah Ada di Indonesia
(*)