Parapuan.co - Pernyataan Gita Savitri Devi atau yang juga populer disebut Gitasav soal tidak punya anak sebagai anti-aging alami menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat.
Banyak warganet yang mengambil kesimpulan bahwa dengan memiliki anak akan membuat perempuan lebih cepat terlihat tua.
Selain perdebatan soal keputusan Gita Savitri child free dan anak yang dianggap membebani para ibu, perbincangan soal anti-aging pun ikut mengudara di dunia maya.
Pertanyaan-pertanyaan soal mengapa perempuan harus selalu terlihat 'awet muda' mengusik pikiran banyak orang perihal kaum hawa yang harus dibebani banyak hal.
Bagaimana tidak? Selama ini banyak dari kita yang masih mengangung-agungkan dan membandingkan diri dengan sejumlah selebritas yang terlihat cantik atau awet muda di usia tuanya.
Seakan-akan jika kita tak terlihat awet muda seperti para artis ini dianggap kurang berharga karena tak bisa merawat diri.
Polemik ini pun menimbulkan dua perspektif dalam melihat konsep kecantikan, yaitu anti-aging dan pro-aging. Lantas, apa perbedaan dari keduanya?
Anti-Aging Movement
Konsep anti-aging bukanlah hal yang baru di dunia kecantikan, yang mana dalam menerapkannya kita melakukan sejumlah langkah pencegahan penuaan.
Baca Juga: Atasi Jerawat hingga Anti-Aging, Ini Rekomendasi Serum Moisturizer dari I Like Myself
Mulai dari penggunaan makeup dan skincare anti-aging, rutin melakukan perawatan di klinik kecantikan, hingga prosedur permanen tertentu agar tetap terlihat awet muda.
Secara umum, anti-aging adalah pendekatan intrusif yang menstimulasi kulit untuk mencoba menghentikan dan/atau membalikkan perkembangan alami dari penuaan kulit.
Dalam menerapkan anti-aging movement ini, mungkin kita perlu melakukannya secara permanen atau semi-permanen.
Prosedur permanen atau semi permanen ini mungkin sedikit lebih efektif dan efisien daripada jika kita harus menggunakan produk skincare atau makeup setiap hari.
Namun, prosedur ini bisa menberikan hasil yang bisa membantu merawat wajah agar terlihat awet muda.
Kendati bisa membuat wajah terlihat awet muda, sayangnya kita perlu menyiapkan dana yang besar untuk membeli sejumlah skincare atau melakukan berbagai macam perawatan.
Anti-aging movement sebenarnya bukanlah hal yang buruk, kecuali jika sudah mengganggu emosi dan kesehatan mental kita.
Pro-Aging Movement
Seperti sebutannya, pro-aging movement adalah kebalikan dari anti-aging movement.
Baca Juga: Skincare Anti-Aging Paling Banyak Dicari, Scarlett Rilis Age Delay Package untuk Atasi Penuaan
Adapun mereka yang menerapkan konsep ini akan melihat konsep kecantikan dari dalam diri dan bersifat lebih holistik serta seimbang.
Dalam konsep pro-aging menganggap bahwa menua adalah kepastian, sehingga alih-alih melawannya lebih baik menerimanya dengan penuh kedamaian atau aging gracefully.
Maka dari itu, dalam pro-aging movement mereka tidak melakukan langkah-langkah pencegahan penuaan dengan prosedur kecantikan yang mahal dan menyakitkan.
Melansir dari Meer, pendukung gerakan pro-aging akan melakukan rutinitas perawatan dengan cara-cara atau bahan yang lebih alami.
Misalnya menerapkan gaya hidup sehat, berolahraga untuk menurunkan berat badan hingga lulur dari bahan-bahan alami.
Selain itu, bukan berarti pendukung gerakan pro-aging anti terhadap produk-produk skincare.
Karena mereka akan tetap melakukan perawatan kecantikan dengan skincare bahan alami dan juga sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Termasuk juga mengonsumsi multivitamin untuk menunjang kesehatan tubuh dan kulitnya.
"Pro-aging adalah tentang membuat penyesuaian kecil, merestrukturisasi kebiasaan seiring bertambahnya usia, dan peningkatan lambat dan stabil yang bertambah dalam jangka panjang, "kata Paul Jarrod Frank, MD, dokter kulit bersertifikat di New York City, seperti melansir dari Real Simple.
Anti-Aging VS Pro-Aging?
Apapun pilihan Kawan Puan dalam melihat konsep kecantikan, baik itu anti-aging atau pro-aging, adalah sebuah kebebasan.
Pilihan yang satu, bukan berarti lebih baik dari pilihan lainnya, vice versa.
Sehingga, bagaimanapun kita melihat konsep kecantikan, yang penting adalah tetap merasa bahagia dan mencintai diri sendiri, karena #AkuBerharga.
(*)
Baca Juga: 6 Manfaat Yogurt untuk Wajah, Mencerahkan hingga Cegah Penuaan