Cegah Dorongan Seks, Ini Tanda-Tanda dan Cara Atasi Represi Seksual

Arintha Widya - Minggu, 26 Februari 2023
ilustrasi tanda-tanda dan cara mengatasi represi seksual
ilustrasi tanda-tanda dan cara mengatasi represi seksual PeopleImages

Parapuan.co - Kawan Puan, represi seksual dapat terjadi ketika seseorang mencegah dirinya sendiri merasakan/mengalami dorongan dan keinginan seksual alami.

Dalam kondisi represi seksual ini, seseorang akan menganggap bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan seksualitas adalah sesuatu yang salah.

Penyebab seseorang mengalami represi seksual bisa karena trauma atau pengaruh lingkungan yang menganggap hal-hal berbau seks merupakan sesuatu yang tabu.

Apa pun penyebabnya, Kawan Puan bisa mendeteksi seseorang mengalami represi seksual jika melihat tanda-tanda seperti dilansir dari Very Well Mind berikut ini!

Tanda-Tanda Represi Seksual

Seseorang bisa dengan atau tanpa sadar berperilaku represif terhadap hal-hal berbau seksualitas.

Akan tetapi, umumnya mereka akan menunjukkan perilaku berikut ini jika mengalami kondisi represi seksual:

1. Tidak nyaman saat membahas topik mengenai seksualitas.

2. Malu dan merasa bersalah ketika mengikuti dorongan/keinginan seksual.

Baca Juga: Kejahatan Seksual seperti Sextortion Terjadi di Kampus, Bagaimana Mengatasinya?

3. Sulit menemukan kenikmatan dalam berhubungan seks.

4. Menunjukkan perasaan tidak nyaman pada ketelanjangan.

Perasaan dan perilaku yang timbul akibat represi seksual bisa memberikan efek pada diri seseorang secara keseluruhan.

Secara fisik, bisa saja seseorang yang mengalaminya jadi tidak dapat menikmati hubungan seksual atau keintiman dengan pasangan.

Bahkan bisa saja merasa kesakitan secara fisik maupun ketidaknyamanan secara emosional saat melakukan hubungan.

Cara Mengatasi Represi Seksual

Kalau sudah begitu, bagaimana cara mengatasinya? Seseorang dengan represi seksual bisa mulai berpandangan positif terhadap seks dengan menerapkan hal-hal di bawah ini:

1. Menemukan penyebab dirinya represif terhadap seks dan menekan perasaan tersebut, dan belajar bahwa seks tidak selamanya negatif seperti yang dipikirkan.

2. Berkonsultasi dengan psikolog atau ahli yang profesional, serta menerima perawatan dan terapi apabila diperlukan.

3. Merngkomunikasikan dengan pasangan tentang apa yang dialami untuk mendapatkan solusi bersama terkait keintiman dalam hubungan.

Begitulah kira-kira langkah mengatasi represi seksual yang mungkin dialami siapa saja. Semoga informasi di atas berguna ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Sextortion, Bentuk Pemerasan Berupa Hubungan Seksual

(*)

Sumber: Very Well Mind
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja