Tic biasanya tidak berbahaya bagi kesehatan seseorang secara keseluruhan, tetapi tics fisik, seperti menyentak kepala, bisa menyakitkan. Tic bisa lebih buruk pada beberapa hari daripada yang lain.
Tic biasanya lebih buruk pada saat-saat yang membuat stres atau menggairahkan. Mereka cenderung membaik ketika seseorang tenang atau fokus pada suatu aktivitas.
Mengutip dari NHS, orang dengan sindrom Tourette dapat memiliki masalah suasana hati dan perilaku, seperti:
- Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
- Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
- Depresi atau kecemasan
Anak-anak dengan sindrom Tourette juga berisiko diintimidasi karena tic mereka mungkin membuat mereka menonjol.
Jenis tic dan seberapa sering seseorang mengalami tic banyak berubah dari waktu ke waktu. Meski gejalanya bisa muncul, hilang, dan muncul kembali, kondisi ini dianggap kronis.
Dalam kebanyakan kasus, tic berkurang selama masa remaja dan awal masa dewasa, dan terkadang hilang sama sekali. Namun, banyak orang dengan sindrom Tourette mengalami tic hingga dewasa dan, dalam beberapa kasus, tic bisa menjadi lebih buruk saat dewasa.
Penyebab sindrom Tourette tidak diketahui. Diperkirakan terkait dengan bagian otak yang membantu mengatur gerakan tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa itu adalah kondisi genetik yang diwariskan. Itu berarti diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen.
Untuk alasan yang tidak diketahui, anak laki-laki lebih mungkin terkena sindrom Tourette daripada anak perempuan.
Mendiagnosis Sindrom Tourette
Tidak ada tes tunggal, seperti tes darah, untuk mendiagnosis TS. Profesional kesehatan melihat gejala orang tersebut untuk mendiagnosis TS dan gangguan tic lainnya.
Gangguan tic berbeda satu sama lain dalam hal jenis tic yang ada (motorik atau vokal, atau kombinasi keduanya), dan berapa lama gejala tersebut berlangsung. TS dapat didiagnosis jika seseorang memiliki tic motorik dan vokal, dan memiliki gejala tic selama setidaknya satu tahun.
Baca Juga: Jadi Kondisi Genetik Penyebab Kanker, Apa Itu Sindrom Lynch?
(*)