Baca Juga: 3 Penyebab Bopeng di Wajah, Dari Jerawat sampai Infeksi Bakteri
Memang resurfacing laser dilakukan oleh dokter ahli, namun tetap saja perawatan ini punya risiko yang perlu diketahui oleh pasien, antara lain:
- Kemerahan, bengkak, gatal dan nyeri
Setelah resurfacing laser, mungkin kulit jadi membengkak, gatal, atau memiliki sensasi terbakar.
Kemerahan mungkin intens dan bisa berlangsung selama beberapa bulan.
- Jerawat
Disarankan untuk tidak mengoleskan krim atau menggunakan perban di wajah setelah menjalankan resurfacing laser.
Pasalnya jika dilakukan dapat memperburuk kondisi wajah hingga memicu milia.
- Infeksi dan timbul bekas luka
Resurfacing laser bisa menyebabkan infeksi bakteri, virus, atau jamur. Infeksi yang paling umum adalah wabah virus herpes.
Baca Juga: Skincare Viral di TikTok: 5 Rahasia Merawat Kulit Bopeng Kembali Mulus
Selain itu, perawatan ini sebenarnya bisa menimbulkan risiko jaringan parut, namun hanya sedikit.
- Perubahan warna kulit
Perawatan resurfacing laser dapat menyebabkan kulit yang dirawat menjadi lebih gelap dari sebelum perawatan (hiperpigmentasi) atau lebih terang (hipopigmentasi).
Perubahan permanen pada warna kulit lebih sering terjadi pada orang dengan kulit cokelat tua atau hitam.
Setelah mengetahui berbagai risiko di atas, maka disarankan kepada Kawan Puan untuk berkonsultasi secara mendalam dengan dokter sebelum melakukan resurfacing laser, ya!
(*)