Sebab, pekerjaan Yulia baru akan dimulai saat film sudah dibuat.
Hal ini berbeda sata dirinya memproduksi teater selama bertahun-tahun sebelum terjun ke dunia film.
Di dunia teater, pekerjaan Yulia akan selesai saat tirai ditutup, namun hal itu tidak berlaku dalam dunia perfilman.
Di mana pekerjaan Yulia untuk memasarkan film, mendistribusikannya, hingga promosi baru akan dijalankan.
Melansir website resmi Festival Film Indonesia, perempuan eksentrik ini awalnya memproduksi film secara otodidak.
Kemudian ia melahirkan karya-karya hebat seperti The Sciene of Fictions, Istirahatlah Kata-Kata, film pendek On the Origin of Fear, dan terakhir adalah Autobiography.
Nah Kawan Puan, itu dia cerita menarik dari Yulia Evina Bhara yang masuk jadi perempuan berpengaruh di seluruh dunia.
Masyarakat Indonesia patut bangga nih punya produsen perempuan hebat seperti Yulia!
Baca Juga: 3 Film Indonesia Tayang di Bioskop Januari 2023, Ada Balada Si Roy
(*)