Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.
Parapuan.co - Dunia ini timpang, terlalu condong pada laki-laki.
Corak kepemimpinan keluarga didefinisikan laki-laki. Perangkat teknologi diproduksi memenuhi kebutuhan kerja laki-laki.
Alat transportasi menguji keamanannya pada standar tubuh laki-laki. Penyediaan fasilitas umum membuat patokan waktu penggunaannya pada perilaku laki-laki.
Bahkan ukuran perangkat penunjang hiburan, games, alat olahraga, didasarkan pada kebiasaan laki-laki.
Kalau pun ada tempat parkir khusus untuk perempuan, ini lantaran kendaraan yang akan diparkir didesain untuk laki-laki.
Tak berlebihan jika timpangnya keadaan-keadaan seperti di atas, berangkat dari kepemimpinan yang melatarbelakangi lahirnya kehendak, desain, keputusan, hingga kebijakan yang diberlakukan pada orang banyak.
Membicarakan peran perempuan dalam kepemimpinan, tak jauh beda dengan membicarakan peran perempuan di alam semesta.
Perempuan yang setidaknya menduduki setengah dari populasi umat manusia, punya fungsi dasar sebagai pasangan bagi yang lain.
Ilmu biologi dasar mengungkap bahwa proses berketurunan yang langgeng setidaknya membutuhkan peran 2 unsur yang dibawa masing-masing jenis kelamin.
Baca Juga: Lebih Berisiko Alami Kecelakaan, Akhirnya Dibuat Boneka Uji Tabrak untuk Pengendara Perempuan