Parapuan.co - Hari Obesitas Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Maret menjadi momen tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya obesitas.
Pasalnya, obesitas kini jadi kondisi yang memicu berbagai penyakit antara lain tekanan darah tinggi, diabetes, hingga jantung.
Melansir siaran pers Tokopedia yang PARAPUAN terima pada Jumat, (3/3/2023), data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mengungkapkan bahwa jumlah penderita obesitas di Indonesia mencapai 21,8 persen dari total populasi.
Angka obesitas tersebut meningkat dari 14,8 pada tahun 2013.
Menyadari bahwa obesitas atau kelebihan berat badan ini berbahaya, maka penting bagi kita semua untuk mempraktikkan gaya hidup sehat.
Mochammad Rizal selaku ahli gizi membagikan lima tips gaya hidup sehat demi mencegah obesitas.
1. Olahraga 150 Menit per Minggu
WHO merekomendasikan olahraga minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang hingga rendah untuk mencegah obesitas.
"Penting bagi masyarakat untuk memilih jenis olahraga yang seimbang, seperti mengombinasikan latihan aerobik dan angkat beban," terang Rizal.
Baca Juga: Ahli Jelaskan Pola Makan untuk Cegah Obesitas, Perhatikan GGL
Menurutnya, kombinasi aerobik dan angkat beban mampu membuat massa otot serta lemak dalam tubuh tetap seimbang, sehingga berat badan ideal bisa tercapai.
2. Konsumsi Porsi Makan yang Tepat
Sangat penting bagi Kawan Puan untuk memperhatikan porsi makanan, jangan terlalu besar maupun kecil.
Rizal menyarankan kepada masyarakat untuk mengikuti anjuran makan dari Kemenkes RI.
"Anjuran Kemenkes RI dengan membagi piring menjadi tiga bagian, yaitu 1/2 isi piring diisi oleh sayuran dan buah, 1/4 isi piring diisi oleh protein seperti daging, telur atau ikan serta 1/4 lainnya diisi oleh sumber karbohidrat seperti nasi, mi, atau roti," ujar Rizal.
3. Meal Plan
Disarankan pula untuk memenuhi asupan nutrisi seimbang dengan meal plan.
Rizal membagikan gambaran umum menu makanan untuk memenuhi asupan nutrisi harian.
Baca Juga: Ini Tips Mengatur Pola Makan Sehat bagi Anak Pengidap Diabetes
- Pagi: nasi putih satu sendok, telur dadar dua butir dengan minyak sedikit, oseng tempe dan cah sayur.
- Siang: nasi putih satu sendok, sayur asam satu mangkuk, lauk pilih yang tidak digoreng misal pepes tahu.
Selain itu, bisa juga memakan buah yang memiliki kandungan air tinggi seperti jeruk dan jambu air menjelang makan siang
- Sore: camilan buah atau susu, tapi jika ingin berolahraga bisa mengonsumsi sumber energi yang mengandung gula, misal roti.
- Malam: nasi putih satu sendok atau mi instan, dada ayam yang tidak digoreng jadi bisa direbus atau dibakar.
Di samping itu, lengkapilah dengan lalapan satu mangkuk dan sambal.
4. Meningkatkan Hormon Dopamin dengan Aktivitas Seru
Menurut Rizal, faktor psikologis itu berpengaruh pada peningkatan risiko obesitas.
"Stres bisa menghasilkan hormon kortisol yang memicu penumpukan lemak dan keinginan makan berlebihan.Untuk mengatasi stres, masyarakat cenderung mengonsumsi gula secara berlebih untuk meningkatkan hormon dopamin, namun hal tersebut justru meningkatkan risiko obesitas," kata Rizal.
Sebagai alternatifnya, gantilah asupan gula berlebih dengan melakukan berbagai aktivitas menyenangkan untuk meningkatkan hormon dopamin secara alami, seperti berjalan kaki di taman hingga mendatangi tempat wisata.
5. Konsultasi secara Berkala dengan Ahli Gizi
"Bagi masyarakat yang mengalami obesitas, disarankan untuk rutin berkonsultasi dengan ahli gizi setiap 1-2 minggu selama 3-6 bulan," saran Rizal.
Ia mengungkap kalau ahli gizi akan memantau penurunan berat badan, mulai dari menilai apakah penurunan terlalu cepat atau tidak, serta memastikan apakah yang hilang adalah lemak atau massa otot.
Tak hanya itu, ahli gizi juga akan memantau kadar kolesterol, asam urat dan gula darah, serta membantu memantau kebiasaan makan untuk menjaga pola makan yang sehat.
Itu dia lima gaya hidup untuk mencegah obesitas. Kawan Puan bisa coba terapkan demi menjaga kesehatan tubuh.
Baca Juga: Dokter Gizi Bagikan 3 Tips Pola Makan Sehat, Mudah Diterapkan
(*)