Sebagian besar memang bukan kebutuhan utama, tetapi dengan situasi Ramadan yang berbeda tahun ini, tentunya momen kebersamaan merupakan hal yang dinanti oleh setiap individu.
Tidak hanya itu, tren hampers yang masih berlangsung tentunya juga perlu menjadi pertimbangan untuk dilakukan tahun ini.
Oleh karenanya, lebih baik untuk mengalokasikan keuangan sebagai tips hemat dengan menyiapkan pula untuk biaya tak terduga.
3. Terapkan Strategi Ideal Mengatur Keuangan selama Ramadan
Kalau sudah tahu biaya tidak terduga apa saja yang akan dikeluarkan, kamu bisa kok mengatur strategi keuangan bulan Ramadan dari jauh-jauh hari.
Agar pengeluaran menyambut hari raya terasa lebih ringan, kamu sebaiknya menyisihkan sebagian pendapatan setiap bulan untuk ditabung atau diinvestasikan.
Lalu, kamu juga bisa mencari penghasilan tambahan untuk menambah anggaran berbelanja di bulan Ramadan.
Selanjutnya, di tips cermat ini sebaiknya kamu pisahkan daftar kebutuhan menjadi dua, yaitu kebutuhan untuk Lebaran dan kebutuhan pasca Lebaran.
Kebutuhan untuk Lebaran mulai dari mudik, berbagi dengan orang tua, THR, baju baru, dan budget masakan lebaran.
Baca Juga: Hanya saat Kepepet, Ini Perilaku Perempuan Indonesia Pakai Pinjol di Bulan Ramadan
Sedangkan kebutuhan pasca Lebaran, misalnya asisten rumah tangga infal, menyambut tahun ajaran baru, hingga keperluan berkurban di Iduladha.
Fungsi dari memisahkan daftar kebutuhan ini adalah agar kamu bisa memprediksi berapa anggaran tambahan yang harus kamu siapkan.
Sehingga, kamu dapat menjalani bulan Ramadan tanpa perlu khawatir soal masalah keuangan.
4. Alokasikan THR Sebaik Mungkin
Selain menghabiskan momen kebersamaan bersama kerabat terdekat, salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu menjelang Lebaran adalah menerima Tunjangan Hari Raya (THR).
Ketika menerima THR, kita kerap merasa tergoda untuk langsung menggunakannya untuk berbelanja hal-hal yang sebenarnya tidak kita butuhkan.
Sebaiknya langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menuntaskan kewajiban seperti zakat, hutang konsumtif, dan pajak rumah atau kendaraan.
Kemudian jika semua kewajiban sudah selesai, saatnya mengeluarkan uang untuk hal-hal yang memang dibutuhkan, semisal berbagi dengan keluarga, THR untuk karyawan, dan berkurban.
Nah, jika kewajiban dan kebutuhan sudah terpenuhi dan masih ada budget, kamu bisa menghabiskan sisanya untuk memenuhi berbagai keinginan lain.
Bagaimana Kawan Puan? Tips hemat dari perencana keuangan di atas tidak sulit, bukan?
Baca Juga: Bukan Solusi, Perencana Keuangan Ungkap Risiko Bayar Utang Pakai Pinjol
(*)