Langkah Mengatasi Erotomania
Dari contoh kasus di atas, Kawan Puan mungkin sudah menyadari betapa kondisi erotomania bisa berbahaya.
Maka itu apabila kamu, kerabat, atau kenalan menunjukkan gejala-gejala seperti berusaha mengontak orang tertentu, menguntit, hingga mengaku-ngaku seseorang menjadi kekasihnya, hindari untuk langsung menghakimi.
Ajak orang dengan kondisi erotomania untuk mengobrol dan bujuk ia menemui terapis, psikiater, atau profesional lainnya.
Perawatan untuk erotomania biasanya terkait dengan masalah psikosis atau gejala delusi, di mana orang yang mengalami akan diberikan obat dan menjalani terapi.
Obat yang diberikan biasanya berupa antipsikotik klasik (atau tipikal), seperti pimozide, yang disebut sering berhasil digunakan.
Kemudian ada pula obat antipsikotik nontradisional (atau atipikal), seperti olanzapine, risperidone, dan clozapine, disertai dengan terapi atau konseling.
Jika erotomania diakibatkan oleh kondisi semisal gangguan bipolar, maka pengobatan untuk kondisi bipolar bisa dilakukan.
Gangguan bipolar sering diobati dengan penstabil mood, seperti lithium (Lithonia) atau asam valproat (Depakene).
Demikian informasi mengenai contoh kasus dan langkah mengatasi kondisi erotomania. Semoga berguna!
Baca Juga: Dialami Pengidap Gangguan Bipolar, Apa Itu Mania dan Hipomania?
(*)