Parapuan.co - Kabar kurang menyenangkan datang dari Zaskia Adya Mecca.
Istri Hanung Bramantyo ini membagikan kabar soal kondisi kesehatan anak ketiganya, Bhai Kaba Bramantyo.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya, Zaskia Mecca mengabarkan bahwa putranya tengah mengalami sakit gondongan.
"Sering denger GONDONGAN, ku pikir sakit biasa santay aja.. ternyata——
"Jadi 2minggu yang lalu kelasnya Kaba ada wabah gondongan, 5 anak kena.. kirain udah “aman” kaba ga kena, taunya kamis mulai ga enak badan, jumat aku ajak istirahat, sabtu pagi kesakitan rahangnya???? ku ga da curiga gondongan.. bawa ke dr tht juga dokter gigi kirain mau ada graham tumbuh, (iya si tumbuh tapi harusnya ga sakit heboh) trus dokter giginya baru curiga “jangan2 gondongan”
"Iya juga setelah inget wabah kemarin.. yaampun sakit nya ternyata heboh dan luar biasa.. kaba sampe nangis bilang “gak kuaat ga bisa tahan sakitnya” tenggorokan sama telinga sakit.. mau makan tapi ga bisa sakit bgt..
"Setelah ke dokter mulai dapet obat, aga tenangan.. paracetamol/ibu profen aja si ama anti virus.. sekarang hari selasa, masih belum hilang sakitnya kalau makan.. katanya perlu 2-5hari sakitnya lalu pemulihan 2minggu," tulisnya di Instagram.
View this post on Instagram
Lalu, apa itu sebenarnya penyakit gondongan dan seperti apa gejala yang harus diwaspadai?
Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Ini dapat menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan di kelenjar ludah parotid (parotitis).
Baca Juga: Viral di TikTok Kandidiasis Oral, Infeksi Jamur pada Mulut Bayi
Mengutip dari Cleveland Clinic, gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus gondok, yang termasuk dalam kelompok virus yang dikenal sebagai paramyxoviruses.
Penyakit ini dimulai dengan gejala ringan seperti sakit kepala, demam, dan kelelahan. Tapi kemudian biasanya menyebabkan pembengkakan parah pada kelenjar ludah tertentu (parotitis ) yang menyebabkan pipi bengkak dan rahang bengkak.
Gondongan paling sering menyerang anak-anak berusia antara 2 hingga 12 tahun yang belum menerima vaksin gondok.
Namun, remaja dan orang dewasa bisa terkena gondongan meski sudah divaksinasi. Ini terjadi karena berkurangnya kekebalan vaksin setelah beberapa tahun.
Cara terbaik untuk melindungi dari infeksi gondong adalah dengan divaksinasi penuh. Vaksin MMR menawarkan perlindungan dari virus penyebab gondongan.
Gejala gondongan pertama seringkali ringan. Banyak orang tidak memiliki gejala dan tidak tahu mereka terinfeksi.
Gejalanya juga tidak langsung muncul. Masa inkubasi (waktu antara infeksi dan penyakit) berkisar antara tujuh hingga 25 hari.
Baca Juga: Waspadai Gejala Bronkopneumonia, Penyakit yang Buat Hanung Bramantyo Masuk ICU
Gejala gondok ringan mungkin termasuk:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan.
Beberapa hari kemudian, pembengkakan kelenjar parotis yang menyakitkan dapat terjadi.
Kelenjar parotid adalah kelenjar ludah yang terletak di antara telinga dan rahang.
Pembengkakan, yang dikenal sebagai parotitis, dapat terjadi pada satu atau kedua sisi wajah.
Tanda klasik gondongan ini terlihat seperti "pipi tupai" karena pipimu menggembung dan rahang membengkak. Parotitis terjadi pada lebih dari 70% kasus gondongan.
Penting untuk diingat bahwa banyak virus dan bakteri berbeda yang dapat menyebabkan parotitis. Jadi tidak selalu berarti infeksi oleh virus gondongan.
Jarang, gondong dapat memengaruhi organ, termasuk otak, pankreas, testis, atau ovarium.
Ini biasanya hanya terjadi pada remaja dan orang dewasa, tetapi segera hubungi penyedia layanan kesehatan anak jika mereka mengalami salah satu dari gejala parah berikut ini:
- Demam tinggi
- Leher kaku
- Sakit kepala parah
- Kebingungan
- Sakit perut
- Muntah
- Kejang.
Penyebab Gondongan
Virus gondongan, yang merupakan jenis paramyxovirus, menyebabkan gondongan.
Virus menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan air liur yang terinfeksi atau melalui tetesan pernapasan dari hidung, mulut atau tenggorokan orang yang terinfeksi.
Orang yang terinfeksi dapat menyebarkan virus gondongan melalui:
- Bersin, batuk atau berbicara.
- Berbagi benda yang mengandung air liur yang terinfeksi, seperti mainan, cangkir, dan perkakas.
- Bermain olahraga, menari, berciuman, atau berpartisipasi dalam aktivitas lain yang melibatkan kontak dekat dengan orang lain.
Beberapa kelompok orang berisiko lebih tinggi terkena gondongan. Kelompok-kelompok ini meliputi:
- Orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
- Orang yang melakukan perjalanan internasional.
- Orang yang tidak divaksinasi terhadap virus.
- Orang-orang yang tinggal di tempat yang dekat, seperti kampus-kampus.
Baca Juga: Bukan Asma, Anak Zaskia Mecca Ternyata Dirawat Karena Pneumonia, Kenali Gejalanya pada Anak
(*)