"Jadi kayaknya kariernya ya berjalan gitu aja. Nggak ada satu yang oh kamu harus ini harus ini. Saya nggak pernah kayak gitu. Kalau ada orang bilang di badan orang ada luck ada star-nya itu ada di Namira," imbuhnya.
Jadi brand ambassador skincare
Tak berhenti, karier Namira makin cemerlang meski saat itu pandemi melanda dunia.
Di tahun 2020, Namira diminta menjadi model skincare ElsheSkin. Hal itu menjadi gebrakan baru di dunia kecantikan.
Pasalnya, Namira adalah model dengan down syndrome pertama yang menjadi brand ambassador atau "wajah" produk kecantikan di Indonesia.
Terpilihnya Namira menjadi model skincare ini sontak viral karena telah mendobrak stigma kecantikan yang selama ini ada.
"Semua media ngangkat dia karena baru pertama kali di Indonesia seorang down syndrome jadi model skincare, yang selama ini kan orang stigmanya down syndrome dianggap mukanya tidak menjual, pokoknya kalau udah down syndrome jelek, dengan muka mongoloidnya, atau kalau orang Indonesia kasarnya muka idiotnya," tambah Bunda Nini.
Padahal, Bunda Nini menjelaskan bahwa down syndrome sendiri memiliki tingkatan sendiri-sendiri, mulai dari berat, sedang, hingga ringan. Dan Namira termasuk dalam tingkatan ringan.
Banyak prestasi yang sukses Namira torehkan. Apalagi di dunia menari yang menjadi hobi dan kesenangannya sejak kecil.
Berbagai prestasi ini tentu jadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk Namira menjadi sama dengan yang lain.
Nyatanya, meski dirinya adalah seorang down syndrome, Namira tetap bisa beraktivitas dan berprestasi seperti sekarang.
Dari Namira kita pun bisa banyak belajar soal mimpi dan kerja keras. Bahwa kekurangan bukanlah alasan untuk tidak bermimpi. Bahwa menjadi beda bukanlah akhir dari semua angan-angan.
Baca Juga: Sosok Weni Maulina, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta yang Baru
(*)