Parapuan.co - Kawan Puan, sebagian orang tidak suka ditatap atau diperhatikan orang lain, apa lagi jika terlalu lama.
Kamu juga mungkin tidak nyaman kalau ditatap orang yang tidak dikenal saat sedang keluar.
Namun, ada rasa takut yang berlebihan yang bisa saja dirasakan ketika ditatap oleh orang lain.
Ketakutan berlebihan akan tatapan orang lain tersebut dikenal dengan istilah scopophobia.
Yuk, kenali serba-serbi mengenai scopophobia sebagaimana dikutip dari Health Line berikut ini!
Apa Itu Scopophobia?
Scopophobia adalah ketakutan yang berlebihan untuk ditatap. Kondisi ini lebih parah dari sekadar tidak nyaman menjadi pusat perhatian di depan umum.
Orang dengan kondisi scopophobia bisa merasa seolah-olah sedang diamati dari ujung rambut sampai kaki.
Kecemasan ini bisa menjadi begitu kuat sehingga membuat seseorang mengalami situasi sosial, termasuk sekolah dan pekerjaan yang kacau.
Baca Juga: Apa Itu Fobia? Kenali 3 Jenisnya dan Ini yang Terjadi Pada Otak saat Fobia Berlangsung
Sering kali, orang yang menderita scopophobia juga mengalami jenis kecemasan sosial lainnya.
Kondisi tersebut telah dikaitkan dengan gangguan kecemasan sosial (SAD) dan gangguan spektrum autisme (ASD).
Gejala Scopophobia
Gejala dari kondisi ini bisa bervariasi dan intensitasnya bisa rendah atau tinggi.
Namun, pada umumnya scopophobia ditandai dengan munculnya gejala-gejala kecemasan sebagai berikut:
- Kekhawatiran yang berlebihan.
- Tersipu secara berlebihan, ditandai dengan wajah memerah.
- Detak jantung cepat dan berkeringat atau gemetar.
- Mulut kering, gelisah, hingga mengalami serangan panik.
Baca Juga: Kenapa Orang Bisa Mengalami Fobia? Kenali Ini Penyebab Paling Umumnya
- Sulit berkonsentrasi.
Langkah Penanganan Scopophobia
Apabila Kawan Puan merasa mengalami ketakutan berlebihan akan tatapan orang lain atau scopophobia, ini yang bisa kamu lakukan:
1. Terapi Perilaku Kognitif
The National Institute of Mental Health merekomendasikan dua bentuk terapi yang berbeda bagi orang yang ingin pulih dari fobia ini.
- Terapi kognitif dengan ahli kesehatan mental untuk membantu mengenali pola pikir tidak sehat pada akar fobia, sehingga kamu dapat mengubah pikiran dan perilaku seiring waktu.
- Terapi pemaparan untuk membantu secara bertahap menghadapi situasi yang membuatmu cemas, sehingga dapat mulai terlibat kembali di area yang mungkin kamu hindari.
2. Pengobatan
Beberapa gejala kecemasan dapat dikurangi dengan pengobatan, tetapi kamu harus berkonsultasi dulu dengan dokter jiwa atau terapis yang tersertifikasi di bidangnya.
Kiranya, itulah apa yang dimaksud dengan scopophobia, gejala, dan langkah menangani kondisi tersebut. Semoga berguna!
Baca Juga: Mengenal Obesophobia, Rasa Takut Mengalami Kenaikan Berat Badan
(*)