Parapuan.co - Hemofilia merupakan kondisi gangguan pembekuan darah akibat kekurangan protein yang akibatnya membuat darah sulit membeku.
Jadi pengidap hemofilia yang mengalami luka terbuka aliran darahnya pun akan sulit berhenti atau membeku.
Oleh sebab itu, pengidap hemofilia pun harus lebih berhati-hati saat beraktivitas termasuk dalam berolahraga.
Menjelang Hari Hemofilia Sedunia pada 17 April nanti, berikut ini jenis olahraga yang disarankan untuk pengidap hemofilia yang dilansir dari hemophilianewstoday.com:
1. Berenang
2. Tenis Meja
3. Berjalan
4. Memancing
5. Menari
Baca Juga: Hindari Pusing, Ini 4 Tips Olahraga untuk Penderita Tekanan Darah Rendah
6. Bulu tangkis
7. Berlayar
8. Golf
9. Bowling
10. Bersepeda.
Adapun berbagai manfaat dari 10 jenis olahraga di atas bagi pengidap hemofilia baik secara fisik maupun psiko-sosial.
Manfaat secara Fisik
- Otot yang kuat dan fleksibel menopang persendian, yang membantu mencegah pendarahan dan kerusakan persendian.
- Merasa bugar dan memiliki energi sehingga membantu mengurangi kelelahan.
Baca Juga: 5 Tips Tetep Bugar Selama Ramadan 2023 ala Hesti Purwadinata
- Berat badan lebih sehat dan tekanan pada persendian berkurang yang sangat penting dalam tubuh saat menua.
- Keseimbangan dan koordinasi tubuh meningkat sehingga membantu sendi serta otot bekerja lebih optimal.
Manfaat secara Psiko-sosial
- Berkeringat adalah jalan keluar yang bagus untuk membantu menghilangkan stres, dan menenangkan pikiran.
- Menjadi aktif meningkatkan harga diri, kepercayaan diri, dan menyenangkan bagi anak-anak maupun orang dewasa.
- Olahraga teratur dapat meningkatkan penerimaan sosial dan menyediakan kelompok sebaya untuk interaksi sosial.
Olahraga yang Sebaiknya Dihindari
Pengidap hemofilia wajib mencatat bahwa ada berbagai olahraga yang sebaiknya dihindari antara lain:
- Boxing, karate, dan judo
- Hockey, skateboarding, dan motorcycling
- Sepak bola.
Sebagai catatan, meski ada olahraga yang disarankan dan tidak disarankan bagi pengidap hemofilia, tetap saja pasien harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya.
Baca Juga: Benarkah Tak Boleh Olahraga setelah Perawatan Facial? Ini Alasannya
(*)