Seseorang yang mampu mengelola stres yang ia rasakan, akan memiliki kesehatan mental yang stabil begitupun dengan kesehatan fisiknya.
Terlebih kesehatan mental seseorang memiliki keterkaitan dengan kondisi fisiknya.
Sementara menurut Everett L. Worthington Jr., PhD, Profesor Emeritus di Virginia Commonwealth University, Richmond, stres juga dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh terutama memicu berbagai masalah kesehatan.
Ketika stres, seseorang akan memproduksi hormon kortisol lebih banyak.
"Kortisol yang meningkat secara kronis, dapat mengecilkan ukaran bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengubah pengalaman menjadi kenangan," ucap Everett.
“Karena hubungan stres-kortisol inilah, ketika seseorang tidak mampu memaafkan dan melepaskan stres tertentu akan berpotensi mempengaruhi memori,” tambahnya.
Ia juga menambahkan bahwa stres karena sulit memaafkan diri sendiri dapat memengaruhi sistem kekebalan pada tingkat sel.
Artinya, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan luas pada semua bagian tubuh yang disentuh oleh sistem kekebalan ini.
"Ini dapat mengganggu segalanya mulai dari sistem reproduksi, sistem pencernaan, hingga kemampuan tubuh dalam melawan penyakit," jelasnya.
Nah, Kawan Puan itu tadi berbagai kaitan antara memaafkan diri sendiri dengan upaya mengelola stres.
Apakah kamu sudah memaafkan kesalahan diri sendiri?
Baca Juga: Rekomendasi Active Edu-Fun Terbesar di Jakarta, Cocok untuk Libur Lebaran 2023 Bersama Anak
(*)