Untuk itu, orang tua perlu menyiapkan cadangan energi yang tepat bagi anak pada saat sahur.
Salah satunya dengan memberikan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat dan makanan yang mengandung serat.
- Karbohidrat atau zat tenaga sebagai sumber energi atau tenaga untuk beraktivitas seperti mengonsumsi nasi, roti, sereal, dan jagung.
- Protein atau zat pembangun untuk tumbuh kembang dan menggantikan sel-sel yang rusak seperti mengonsumsi ayam, daging, dan telur.
- Vitamin & Mineral atau zat pengatur dibutuhkan untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh seperti mengonsumsi sayur dan buah.
Berikutnya, orang tua juga perlu memperhatikan pola minum anak.
Selain air putih, anak dapat minum segelas susu hangat saat sahur untuk memberikan energi kuat puasa.
Anak bisa diberi minuman yang mengandung 2x ekstrak malt (barli), susu, dan cokelat yang mengandung kalsium, fosfor dan zat besi serta kombinasi vitamin B2, B3, dan B6 untuk mendukung aktivitas sepanjang hari.
Pada saat berbuka puasa, orang tua perlu memberikan kesempatan kepada lambung anak untuk menyesuaikan proses pencernaannya.
Mulailah dengan makanan ringan pada saat berbuka, kemudian makan makanan berat dengan porsi dan kandungan zat gizi lengkap.
“Makanan ringan saat berbuka yang dapat diberikan adalah makanan kecil yang mengandung karbohidrat maksimal 20% kebutuhan kalori harian tubuh untuk mengembalikan energi, ditambah minum segelas air hangat,” terang Eka.
Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Lemah dan Lesu Saat Puasa Pertama Ramadan 2023